Skip to main content

Arus phase N pada generator tanpa beban

Rekan2 migas, Pada saat Emergency Diesel Generator Running tanpa load ( ACB Incoming Open) muncul In= Ig= 17 - 23 Ampere pada display micrologic 6.0 A. dimana micrologic berada pada ACB Incomingnya. Pertanyaannya kenapa muncul arus netral sedangkan ACB Open (tanpa load) dan bagaimana solusi menghilangkannya? Tanya - Hasmar Harahap

Rekan2 migas,

Pada saat Emergency Diesel Generator Running tanpa load ( ACB Incoming Open) muncul In= Ig= 17 - 23 Ampere pada display micrologic 6.0 A. dimana micrologic berada pada ACB Incomingnya. Pertanyaannya kenapa muncul arus netral sedangkan ACB Open (tanpa load) dan bagaimana solusi menghilangkannya?

Terim kasih atas sharing ilmu dan pengalamannya.

Tanggapan 1 - Berlian Syako

Coba check sistim groundingnya, apa terhubung dengan sistim grounding dari normal supply? Adanya arus netral bisa jadi kontribusi dari arus harmonic dari beban2 non linear dari normal supply seperti beban2 elektronik, solid state circuit misalnya UPS, VFD, Thyristor control, dll. Coba check emergency switchgearnya,disconnect semua arus incomer dari normal supply, dan check apakah arus netral di emergency generator masih ada?

Tanggapan 2 - Andri

Pak Hasmar,

Sudah dipastikan emergency diesel generator nya ada/tidak ada dummy load nya?

Tanggapan 3 - Hari Darjundra

Salam Pak Hasmar,

 

Coba sedikit sharing, jika ada arus di titik netral, bisa saja ada sirkuit dalam generator yang short dengan body, seperti rotaring rectifiernya apakah short? ataupun surge procesornya?

 

Mungkin bisa di cek dioda nya dan proteksi petirnya (surge procesornya). coba juga diperiksa kabel dari inputan dan output yang menuju di ACB ini, bisa saja terjadi broken insulation.

 

Terakhir jika kondisi itu semua dalam keadaan baik, ada juga pengaruh terhadap sistem grounding, apakah disana floating systemnya.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal tersebut

Apa itu HSE ?

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program  HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas . Pembahasan - Administrator Migas Bermula dari pertanyaan Sdr. Andri Jaswin (non-member) kepada Administrator Milis mengenai HSE. Saya jawab secara singkat kemudian di-cc-kan ke Moderator KBK HSE dan QMS untuk penjelasan yang lebih detail. Karena yang menjawab via japri adalah Moderator KBK, maka tentu sayang kalau dilewatkan oleh anggota milis semuanya. Untuk itu saya forward ke Milis Migas Indonesia. Selain itu, keanggotaan Sdr. Andry telah saya setujui sehingga disk

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan