Skip to main content

Frekuensi Konverter

Design frequency converter ada 2 tipe:
1. Solid state design, mengubah frekuensi dengan cara merubah dari AC(Frek A)->DC->AC (Frek.B)
2. Rotary design, sering disebut juga Motor-Generator Sets Frequency Converter (MG Sets). Input AC(frek.A) di supplaikan ke motor yang kemudian menggerakkan generator, kemudian generator menghasilkan output AC(frek. B)

Untuk pemilihan 2 tipe tersebut tergantung dari aplikasi yang bapak inginkan.
Lebih jelasnya bisa diliat di www.georator.com atau www.50hz.com

Tanya - Novriandy

Rekan milist sekalian,

Saya mau ada gak konverter frekuensi dr 60 ke 50 hz. Kalau ada apa namanya dan dimana bisa didapatkan..?

Terima kasih sebelumnya..


Tanggapan 1 - riza_adriansyah
Dear mas novriandy

Kalau boleh tau ini untuk pengaturan apa yah? Kalau untuk pengaturan motor bisa menggunakan inverter tapi dalam katagori tidak bisa mengatur frekuensi dari 50 ke 60 hz, inverter ini akan mengatur putaran motor supaya tidak membebani sumber.
Dan setau saya sampai sekarang tidak ada konverter untuk merubah hz dari 50 ke 60 (koreksi saya).


Tanggapan 2 - alman fauzi

Pak Novriandy,
Design frequency converter ada 2 tipe:
1. Solid state design, mengubah frekuensi dengan cara merubah dari AC(Frek A)->DC->AC (Frek.B)
2. Rotary design, sering disebut juga Motor-Generator Sets Frequency Converter (MG Sets). Input AC(frek.A) di supplaikan ke motor yang kemudian menggerakkan generator, kemudian generator menghasilkan output AC(frek. B)

Untuk pemilihan 2 tipe tersebut tergantung dari aplikasi yang bapak inginkan.
Lebih jelasnya bisa diliat di www.georator.com atau www.50hz.com


Tanggapan 3 - Triez

Klo boleh tao buat apa mas?trus maksudnya pengertian konverter disini apa ya?kok dari 60 ke 50 Hz disebut konverter??


Tanggapan 4 - Novriandy

Pak Triez,

Mksudnya utk mengubah frekuensi pada motor. Generator d tmpat saya pake 50hz sedangkan kami rencana membeli suatu motor tetapi motor tsb speknya utk frekuensi 60hz. Mksudnya supaya motor tsb bisa dipakai. Terima kasih..


Tanggapan 5 - Budiawan Butarbutar

Pak Nov,

Kebetulan company saya mengageni produk UPS/inverter/rectifier/power conditioner/frequency converter/voltage stabilizer/active harmonics filter dengan brand PSI (Power Systems International) dari Power Systems International Limited dari UK.

Frequency converter yg bisa kami supply dari 50Hz ke 60Hz atau dari 50Hz ke 400Hz yang biasa dipakai untuk di aircraft hangar.

Utk inquiry resmi bapak bisa emailkan ke : info@...

Terima kasih salam


Tanggapan 6 - Irwan Farobi


Pak Novriandy,

Kalo boleh saya tau tegangan generator bapak berapa?

Karena ada cara mudah yang bisa dipakai untuk mengatasinya.

Misal: Tegangan generator 380V, 50Hz, bapak bisa aplikasikan untuk motor listrik 460V, 60Hz.


Tanggapan 7 - Kandar Mokhamad

Pak Irwan mungkin bapak bisa kasih hitungannya dan alasannya biar jelas..
Makasih..


Tanggapan 8 - Novriandy

Pak Irwan,

Generator kami pakai tegangan 380 V/50Hz. Mksud pak irwan motor bisa lgsg di install dgn kondisi tanpa ada yg di ubah?


Tanggapan 9 - Triez

Mas Novriandy,

Sedikit masukan saja. Mungkin ada baiknya back to rules design awalnya dulu seperti apa.sedikit saya trace,generator anda kan 380V/50 Hz. sedangkan motor  anda 380 V/60Hz. Mungkin sedikit melurusakan maksud pak Iwan yang saya tangkap. Intinya bapak mau merubah ke 50 Hz pada feeder load supaya tidak terjadi unbalance frequency. Mungkin seperti itu masalahnya.
Tujuannya kan bagaimana agar motor anda bisa diopersikan lumayan memuaskan. saya pikir anda bisa menurunkan tegangannya agar sama dengan dengan rasio penurunan frequency. saya kurang tahu, berapa nominal voltage pada name plate yang akan dicover oleh generator anda. Asumsi diatas antara supply dengan nameplate load tidak sama persis. sehingga perlu di setting seperti itu.
Misal asumsi nominal voltage adalah sama2 yaitu 380 V dan frekuensi beda ( 50-60Hz), anda harus perhatikan Heat winding efectnya.
itu mungkin yg anda butuhkan kenapa anda mencari konverter 60 Hz to 50 Hz, karena memang selain heat winding, performance kerjanya juga tidak akan memuaskan.
Coba anda turunkan setting HP nya jadi 5/6 nya.  sayang memang,tapi kalau anda tidak rubah menjadi 5/6 nya ( sekitar 0.833 an berarti ya ), akan timbul panas pada belitan.
Kalau dipaksakan kemungkinan yg akan timbul selain heat winding, mungkin juga saat full load torsi yg dibutuhkan akan lebih besar,FLA juga turun, dan mungkin magnetic noise juga akan bertambah pada motor.
Harusnya melihat kasus ini sering terjadi di indonesia, yg menggunakan frekuensi kerja 50Hz, saya yakin sudah banyak vendor yg bisa supply.

semoga membantu,


Tanggapan 10 - Chiquetetha

ini konverter frekuensi atau konverter voltase dari 110v 60Hz ke 220v 50Hz?

Tanggapan 11 - vimala sariputera

Mungkin maksudnya INVERTER  , kalau inverter memang fungsinya buat mengatur putaran motor AC ( kalau nggak salah ) dengan cara  merobah frekwensi (cmiiw).
Setahu saya, ada merek yasakawa, detailnya bisa dilihat di: 
http://www.yaskawa.com.sg/contents/motion_control/inverter.htm

semoga bermanfaat


Tanggapan 12 - Novriandy

Bukannya itu pake VSD (variabel speed drive) pak utk mngatur rpm..? Saya perlu utk motor..


Tanggapan 13 - ario sutanto

Sama saja DC Link itu  gabungan dari rectifier dengan inverter, jadi dia bisa diatur2 atau disesuaikan nilai tegangannya atau nilai frekuensinya dengan mengatur pada kontroler picuannya.. mis metode VVVF (variable voltage, variable frequency), tergantung mau di modelkan sebagai apa itu konverter, jadi penyearah bisa atau jadi inverter juga bisa...

semoga bermanfaat,


Tanggapan 14 - ario sutanto

Saudara Novriandy,

Ada nama nya DC Link itu konverter 3 fasa untuk menghubungkan 2 sistem frekuensi yang berbeda kalo mau meng hubungkan sistem dengan frekuensi 60 HZ dengan sistem frekuensi 50 Hz harus menggunakan DC Link. sekiranya membantu saudara Novriandy.


Tanggapan 15 - Ario Sutanto


Saudara Novriandy,,

Tambahan lagi DC Link dapat digunakan konverter AC to DC dihubungkan dengan konver ter DC to AC, atau rectifier dihubungkan dengan inverter biasanya diantaranya ada coil/choke utk penyemibang/pengkompensasi daya reaktif.



Tanggapan 16 - Novriandy

Terima kasih infonya pak ario.. Sangat membantu. Dimana kita install DC link ini?


Tanggapan 17 - ario sutanto

Di instal di source frekuensi sistem 50HZ dan source frekuensi  sistem 60 HZ, jadi dia di interkoneksikan begitu, diantara ke dua sistem yang berbeda frekuensinya itu.


Tanggapan 18 - haryo bhimo

Sekedar memperjelas saja pak,
kalau istilah konverter itu dipakai untuk alat yang merubah tegangan AC ke DC atau sebaliknya.
Kalau yang bapak maksud itu, namanya "inverter".
frekuensinya bisa dikontrol untuk range 0-60 Hz.
kontrolnya bisa dilakukan dengan menghubungkan ke panel kontrol (dimasukkan progam)
atau dengan kontrol manual di inverternya ( diputar-putar seperti tombol volume di radio mobil).
jangan lupa juga pak, kalau membeli cari spek untuk 60 HZ,
soalnya ada juga yang untuk 50 Hz.

Tanggapan 19 - ario sutanto

Kalo mau mengatur motor ya tinggal diatur2 aja sudut picunya, tapi itu harus dihitung dulu besar sudut picunya ga boleh semarangan di picu, urutan picu salah bisa flashover...


Tanggapan 20 - Irwan Farobi

Ya, dulu kalo gak salah pernah ada yg membahas masalah ini di milis migas.
Saya punya artikel yang cukup mudah dimengerti tapi menarik menurut saya.
Bapak bisa baca isi artikelnya, kalo ada yg masih bingung bisa didiskusikan.
Minta izin ke pak budi untuk di upload ke milis kalo dibolehkan.
Terima Kasih.

Tanggapan 21 - Admin Migas

Thanks Mas Irwan, sudah saya teruskan ke Milis Migas Indonesia.

Attachment
Balancing AC Voltage & Frequency.pdf

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...