Skip to main content

Pressure Test Tabung cylinder bertekanan?

Pressure test ada beberapa tujuan dan juga caranya.
Hydrotest bisa dilakukan berupa proof test atau expansion test.
expansion test bisa berupa water jacket method atau direct expansion.
ada juga leak test/pneumatic test dan cycling test. sdh ada beberapa perusahaan dan instansi yang bisa melakukan pressure test tabung.


Tanya - josua_ericks

Dear All,

Adakah rekan2 yang tahu, berapa pressure test untuk tabung cylinder bertekanan?
Standard nya apa?


Tanggapan 1 - Alvin77 alfiyansyah

Dear Pak Josua,

Tujuannya apakah utk hydrotest cylinder tersebut dalam periodical 5 tahun ataukah ada tujuan pressure test lain?
Ada yg mengambil angka 125% MAOP, ada yg 150% design pressure, dst. Hal ini bergantung pada capacity cylinder dan spesifikasi cylinder yg anda maksud.
Rujukannya adalah bisa diantara recognize code berikut ini : BSEN 1968:2002, BSEN 1803:2002, BSEN 1802:2002, ASME B31.3 section 345.4.2 , AS 2885.5 Part 5 dan pertimbangan utk inspeksi dan maintenance serta transportasi yg tercakup dalam BSEN 12863:2002 dan BS EN ISO 22434:2011.

Rujukan lain yg applicable ada dari DOT USA, ASTM, ISO, ASME tergantung tujuan pressure test yang anda maksudkan utk pressurized cylinder tersebut.

Semoga membantu.

Tanggapan 2 - Edi Ruhimat

Pak Joshua,
Saya beri tambahan. Ya betul pressure test ada beberapa tujuan dan juga caranya.
Hydrotest bisa dilakukan berupa proof test atau expansion test.
expansion test bisa berupa water jacket method atau direct expansion.
ada juga leak test/pneumatic test dan cycling test. sdh ada beberapa perusahaan dan instansi yang bisa melakukan pressure test tabung.

Tambahan standard untuk mengetahui besar tekanan test dan cara test bisa dilihat di CGA C-1 2009 Method for pressure testing gas cylinder,

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...