Skip to main content

Nilai Oktan

ANGKA OKTAN (OCTAN NUMBER) adalah Angka indicator pada bahan bakar hidrokarbon jenis bensin yang menunjukkan kemudahan bahan bakar untuk menyala sempurna ketika bersentuhan dengan nyala api pembakaran (ignition) selama prose pembakaran.  Angka Oktan ini merupakan perbandingan kadar % Iso Octane (CxHy, saya lupa detailnya) dalam campuran bahan bakar. Semakin tinggi % Octane dalam campuran bahan bakar maka semakin tinggi Angka Oktan-nya.


Tanya - jaka_QE@yamaha-motor

Halo rekan 2 semua, saya ada pertanyaan mengenai angka/nilai oktan yang ada pada BBM kita. Pertanyaannya :
1. Apakah angka/ nilai oktan itu?
2. Lebih cepat terbakar yang mana, nilai oktan besar atau kecil ?
3. Apa hubungan nilai oktan dengan maju/mundur nya waktu pengapian pada  mesin?
4. Apa efeknya kalau waktu pengapian tidak tepat dengan jenis BBM yang  digunakan ?
5.Saya pernah dengar istilah engine knocking, apa yang menyebabkannya ?

 Mohon pencerahanya dari para pakar yang ada di komunitas ini,  Maklum saya memang kerja di perusahaan motor tapi di bagian body part jadi agak gak ngerti... he he he... ?


Tanggapan 1 - Zulfakar Ali Zulfakar
Dear Pak Jaka,

Menurut pengetahuan saya:
1. nilai yang menunjukkan index anti knocking pada bahan bakar
2. Lebih cepat octane kecil
3-5. Semakin besar nilai oktan semakin sulit bahan bakar terbakar dengan sendirinya.Saat bahan bakar terkompresi dalam piston tekanan akan naik sehingga untuk bahan bakar yang mudah terbakar akan menyala sebelum mencapai titik mati atas, sehingga tenaga yang dihasilkan tidak maksimal dan blok mesin kadang bergetar/bersuara kencang (knocking) dengan mengatur waktu pengapian sesuai sifat mampu nyala bahan bakar maka akan didapat pengapian yang optimum (mengurangi knocking). pengaturan pengapian yang tidak pas akan mengakibatkan bahan bakar terbakar tidak pada saat piston di titik mati atas sesuai penjelasan diatas.

Mohon koreksi jika ada yang salah,


Tanggapan 2 - rio bm


Dear Pak Jaka. Setahu saya banyak buku2 mengenai Internal Combustion Engine yang bisa membantu mencerahkan Pak Jaka, diantaranya karangan John Heywood, terbitan MIT Press. Mungkin saya bisa sedikit
membantu sebelum yang lain menanggapi, tapi maklum Pak saya juga masih junior..

1. ANGKA OKTAN (OCTAN NUMBER) adalah Angka indicator pada bahan bakar hidrokarbon jenis bensin yang menunjukkan kemudahan bahan bakar untuk menyala sempurna ketika bersentuhan dengan nyala api
pembakaran (ignition) selama prose pembakaran.  Angka Oktan ini merupakan perbandingan kadar % Iso Octane (CxHy, saya lupa detailnya) dalam campuran bahan bakar. Semakin tinggi % Octane dalam campuran bahan bakar maka semakin tinggi Angka Oktan-nya.

2/3. Terlepas dari faktor luar seperti kondisi temperatur dan tekanan dalam ruang bakar, bentuk ruang bakar, ada tidaknya pusaran (swirl) untuk menunjang pengkabutan bahan bakar ; Bahan bakar jenis Oktan tinggi akan lebih cepat terbakar sempurna daripada bahan bakar Oktan rendah. Hal ini dikarenakan Angka Oktan akan menentukan lama tidaknya Ignition Delay (keterlambatan pembakaran, bahan bakar tidak langsung terbakar ketika bersentuhan dengan api pembakaran). Jadi dengan Ignition Delay yang singkat, bahan bakar
akan langsung terbakar begitu terjadi ignition.  Waktu pengapian yang tidak tepat akan mengganggu ketepatan waktu pembakaran dan mengakibatkan ketidak-sinkronan gerak piston & batang torak. Bisa jadi Panjang Langkah yang seharusnya dapat dicapai oleh piston (stroke), baik untuk intake maupun exhaust, tidak bisa maksimal dikarenakan waktu pembakaran yang terlambat.

4/5. Knocking (ketukan pada dinding silinder) terutama disebabkan adanya keterlambatan pembakaran bahan baker karena ada sebagian bahan bakar yang terlambat terbakar ketika tahapan pembakaran dimulai. Tahapan pembakaran antara lain : Pengkabutan bahan baker (atomisasi), pencampuran dengan udara, ignition, combustion. Bisa jadi pada salah satu tahapan ini tidak berlangsung sempurna sehingga ketika ignition berlangsung bahan bakar tidak (belum)terbakar. Dan ketika pada akhirnya bahan bakar ini terbakar akan dihasilkan kenaikan temperatur dan tekanan yang mendadak (rapid pressure) yang menekan dinding silinder.  

Semoga Membantu


Tanggapan 3 - John mazsuez

Rekans,

Saya coba urun rembug. Sepertinya tanggapan pak Rio dan pak Zul agak bertentangan, terutama untuk no 2 dst.

Yang saya tahu, kalau ON (octane number)semakin tinggi maka bb (bahan bakar) akan semakin sukar terbakar "dengan sendirinya". BB ber ON tinggi akan lebih tahan terhadap kompresi /pressure dan suhu tinggi yang terjadi didalam silinder mesin. Sering kali BB sudah terbakar dengan sendirinya sebelum piston mencapai titik mati atas (seperti kata pak Zul). Pembakaran ini menimbulkan ledakan sehingga menimbulkan tekanan melawan gerakan piston yang sedang menuju TMA (titik mati atas), mungkin secara kasar inilah yang dimaksud sebagai knocking. Biasanya mesin akan "ngiklik" atau "nglitik".

Karena itu dibuat BB yang (diharapkan) bisa tahan untuk tidak terbakar sampai piston mencapai TMA. Pada saat itu BB baru "dibakar" (ignite) oleh percikan api dari busi /sparkplug (sengaja dibakar), sehingga piston justru ditekan oleh ledakan yang terjadi pada saat kembali dari TMA.

Pembakaran yang kurang sempurna (karena masih ada sebagian BB yang belum habis terbakar) mungkin saja dapat menyebabkan knocking (CMIIW), namun saya kira hal itu lebih banyak disebabkan oleh konstruksi ruang baker dan kwalitas api pembakar (dari busi), atau juga karena rendahnya kwalitas pengkabutan BB (proses mixing dengan udara) sebelum masuk ruang bakar.

Salam hemat bbm


Tanggapan 4 - jaka_QE
Terima kasih atas tanggapan dan masukan yang sudah diberikan.  Memang  sepengetahuan saya BB yang nilai oktan tinggi lebih lama/tahan terbakar  daripada BB oktan rendah, berarti kalo kita ganti BB dari premium(RON 88)  ke Pertamax(RON 92) kita haru memajukan waktu pengapian?? Dan saya ada pertanyaan lagi, apakah dgn menaikkan oktan mesin akan lebih  bertenaga dan lebih responsif ? ( dgn syarat waktu pengapian yg tepat).

Terima kasih


Tanggapan 5 - Andhie my_bluesea

Ada beberapa artikel menarik seputar fuel & lube di website  kittiwake.com pada bagian info centre.

Semoga bermanfaat.

Comments

  1. mohon pejelasan lebih lagi..kalo di bensin kita mengenal ON (Octan Number) bagaimana dengan Bahan bakar gas? yang saya tau ada methane number disana..apakah bisa disamakan antara octan dan methane number? terima kasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal tersebut

Apa itu HSE ?

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program  HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas . Pembahasan - Administrator Migas Bermula dari pertanyaan Sdr. Andri Jaswin (non-member) kepada Administrator Milis mengenai HSE. Saya jawab secara singkat kemudian di-cc-kan ke Moderator KBK HSE dan QMS untuk penjelasan yang lebih detail. Karena yang menjawab via japri adalah Moderator KBK, maka tentu sayang kalau dilewatkan oleh anggota milis semuanya. Untuk itu saya forward ke Milis Migas Indonesia. Selain itu, keanggotaan Sdr. Andry telah saya setujui sehingga disk

Penggunaan Hydrostatic Test & Pneumatic Test

Pneumatic test dengan udara (compressed air) bukan jaminan bahwa setelah test nggak ada uap air di internal pipa, kecuali dipasang air dryer dulu sebelum compressed air dipake untuk ngetest.. Supaya hasilnya lebih "kering", kami lebih memilih menggunakan N2 untuk pneumatic test.. Tanya - Cak Ipin  Yth rekan-rekan milis Saat ini saya bekerja di power plant project, ditempat saya bekerja ada kasus tentang pemilihan pressure test yang akan digunakan pada pipa Instrument, Pihak kontraktor hanya melakukan hydrostatic test sedangkan fluida yg akan digunakan saat beroperasi adalah udara dimana udara tersebut harus kering atau tidak boleh terkontaminasi dengan air, pertanyaan saya : 1. Apakah boleh dilakukan hydrostatic test pada Instrument air pipe?? 2. Jika memang pneumatic test berbahaya, berapa batasan pressure untuk pneumatic test yg diijinkan?? Mohon pencerahan dari para senior, terima kasih. Tanggapan 1 - Apriadi Bunga Cak Ipin, Sepanjang yang saya tahu, pneum