Skip to main content

Amplifiers

'Amplifier', dalam bahasa kita bisa berarti 'Pengeras' - menaikkan amplitude tegangan signal, atau 'Penguat' - menaikkan amplituda daya.

'Operational Amplifiers' atau sering disingkat sebagai 'Op-Amp' adalah istilah yang digunakan di dunia elektronik sebagai paket 'Pengeras' yang terdiri dari beberapa komponen pengeras dan dikemas dalam satu Integrated Circuit (IC). Sebuah Op-Amp IC bisa berisi satu atau beberapa Op-Amp.


Tanya - dkar sv tf2041


Saya mau menanyakan perbedaan antara operation-amplifiers dan instrumentation-amplifiers.
dan kira-kira aplikasinya di industri gimana ?

terima kasih


Tanggapan 1 - Waskita Indrasutanta@wifgas


'Amplifier', dalam bahasa kita bisa berarti 'Pengeras' - menaikkan amplitude tegangan signal, atau 'Penguat' - menaikkan amplituda daya.

'Operational Amplifiers' atau sering disingkat sebagai 'Op-Amp' adalah istilah yang digunakan di dunia elektronik sebagai paket 'Pengeras' yang terdiri dari beberapa komponen pengeras dan dikemas dalam satu Integrated Circuit (IC). Sebuah Op-Amp IC bisa berisi satu atau beberapa Op-Amp.

Saya kurang jelas dengan istilah 'instrumentation-amplifiers', tetapi saya banyangkan adalah pengeras elektronik analog yang dipergunakan dalam instrumentasi. Yang umum digunakan adalah istilah 'Repeater', seperti 4~20mARepeater.


Tanggapan 2 - Suryanta suryanta@tf-fpm


/INSTRUMENT AMPLIFIER/
Yang saya tau istilah amplifier maksudnya PENGUAT / GAIN, atau suatu  system yang dapat merubah masukan (Input) menjadi keluaran (Output) yang lebih  besar, tanpa mengubah satuan variabel yang terkait.

Selanjutnya untuk Instrument amplifier, sepengetahuan saya ada  2, yaitu :
1. Amplifier Arus listrik (ampere), yaitu seperti umumnya elektronik  misalnya untuk menaikkan
    signal yang lemah, atau masih banyak contoh yang lain.  (dapat di baca di buku OP-Amp untuk elektronika)

2. Amplifier pneumatik, dalam hal ini prinsipnya sama dengan no.1, tapi  digunakan untuk pneumatik  (Angin), biasa digunakan pada  P/P : pneumatik to pneumatik pada  control valve, pada relay-relay   pneumatic dan lain lain.
     Untuk tambahan informasi silahkan Amplifier untuk instrument  silahkan baca buku. (Automatic
    Process Control Donald P. Eckman, Peumatic (yag terakhir ada di  Gramedia)

Demikian, mudah-mudahan dapat membantu.
Terimaksih.


Tanggapan 3 - Kusuma kbrata


Pak dkar,

Op-Amp (operational amplifier) dan Instrumentation Amplifier sebenarnya  mirip (masih saudara), namun berbeda dalam hal kemampuan dan penggunaannya.

Op-amp merupakan IC penguat biasa, yang bisa didesain untuk penguat  (amplifier), penjumlah, pengali, filter, dsb. Contoh yang paling sederhana  adalah op-amp 741. Jenis ini mempunyai karakteristik sbb :
- impedansi input terbatas
- voltage drift besar
- offset voltage cukup besar, sehingga perlu di-nol-kan

Sedangkan Instrumentation Amplifier sebenarnya IC op-amp juga namun didesain  untuk penguat sinyal yang sangat lemah dan kondisi noise besar. IC  Instrumentation Amplifier mempunyai karakteristik yang lebih bagus, yaitu :
- impedansi input sangat besar
- voltage drift sangat kecil
- tegangan offset sangat kecil
- mempunyai kemampuan mereduksi noise (Common Mode Rejection) Penggunaan Instrumentation Amplifier diantaranya adalah : pressure  transducer, thermocouple, strain measurement, bridge transducer.
Contoh Instrumentation Amplifier adalah AD8230 buatan Analog Devices atau  INA121 dari Blurr-Brown.

Untuk lebih memahami Instrumentation Amplifier, bisa anda kunjungi web  analog device atau yg lain.

Ada juga yang menyebut istilah instrumentation amplifier adalah amplifier  (penguat yang sudah jadi) dan ditujukan untuk general purpose.

Please CMIIW
Semoga membantu

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal tersebut

Apa itu HSE ?

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program  HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas . Pembahasan - Administrator Migas Bermula dari pertanyaan Sdr. Andri Jaswin (non-member) kepada Administrator Milis mengenai HSE. Saya jawab secara singkat kemudian di-cc-kan ke Moderator KBK HSE dan QMS untuk penjelasan yang lebih detail. Karena yang menjawab via japri adalah Moderator KBK, maka tentu sayang kalau dilewatkan oleh anggota milis semuanya. Untuk itu saya forward ke Milis Migas Indonesia. Selain itu, keanggotaan Sdr. Andry telah saya setujui sehingga disk

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan