Skip to main content

Upgrade DCS Yamatake Honeywell release 530x

Untuk data transfer dari port printer DCS Honeywell ke PC sebenarnya mudah layaknya mengganti printer dengan PC (teorinya begitu) tapi prakteknya anda harus sedikit kerja keras untuk mendapat signal kabel data yang dari printer port DCS Honeywell ke Printer Honeywell dan signal readynya. Disitulah kuncinya. Gunakan tool seperti Serial/Paralel Port detector untuk cari 2 kabel signal diatas.
Saya sudah lakukan itu tahun 1998 tapi ada kekurangannya yaitu jika PC anda mati maka minimum 3 pekerjaan yang harus dilakukan [Restart PC, restart Sofware Capture, Restart US dan Trigger ON (menyatakan PC ready/Printer ready)] dan data transfer akan terputus/hilang.
Software capture data bisa anda buat sendiri dengan visual basic/C++/Borland atau mau beli seperti Winwedge juga murah jadi ngak report2 bikin program dan fleksible bisa jadi DDE
Kelemahanya lagi data anda bisa bertumpuk dan ngak bisa dibaca jika anda gunakan Free Format Log melebihi 250 tag setiap kali kirim setiap detiknya. Jadi perlu tuning juga berapa banyak data yang dikirim dan kecepatan capture datanya bisa-bisa USnya jadi Hang.


Tanya - Harri Djati


Dear teman2 milis dan Mas Budhi,

Ditempat kerja saya akan melakukan upgrade DCS Yamatake Honeywell release 530x (turn key project tahun 1997; menurut boss saya ini sudah kuno), karena kondisinya lambat sekali. Sangat terasa bila mau pindah schematic, muncul gambarnya nyicil (bertahap) & tentu kondisi ini sangat bahaya kalau lagi plant emergency. Lagi pula printernya suka rewel & sekarang susah nyari sparepartnya. Pertanyaan saya:

1. Saya berkeinginan alarm yang timbul tidak perlu diprint tapi cukup disimpan dalam suatu hard disk sehingga saya tinggal buka di komputer untuk mengetahui kronologisnya walaupun itu kejadian beberapa tahun yang lalu. Prinsipnya paperless. Bisa tidak ya vendor melakukan ini?

2. Daily report & monthly report langsung saya ambil dari DCS, dalam bentuk file excell misalnya kemudian saya olah lebih lanjut. Apa hal ini memungkinkan?

Tapi rekan2 milis bisa juga beri masukan ke saya untuk benchmarking bila memungkinkan sekiranya hal2 yang dapat membuat lebih praktis. Maaf bila pertanyaan saya terlalu katrok (istilahnya Tukul Reynaldi saya ambil).

Terima kasih sebelumnya atas tanggapan & masukan teman2.


Tanggapan 1 - Gunawan Siregar@kbr


Rekan Jati,
Setelah memonitor ternyata belum ada yang response, saya coba jawab deh (CMIIW).

Untuk pertanyaan no.1 : Pada dasarnya vendor bisa melakukan.
Anda saja bisa, tinggal dimatikan power printernya aja, dijamin alarm tidak akan dicetak.
Cuma apakah ini benar (sesuai dgn filosofi BPCS atawa ESD atawa Loss Prevention ) ?
Terlebih bila terjadi incident/accident di pabrik, maka print-out ini penting sekali  ( kami pernah mengalaminya ). Agar dirundingkan dengan berbagai pihak/departemen sebelum mengadopt paperless untuk alarm management di plant anda.

Untuk pertanyaan no.2 : Kalau DCS anda mensupport Excell, bisa saja. Kalau boleh tanya, anda bertugas di bagian mana, apakah Operations, Maintenance atau Technical (Engineering).
Nampaknya kerepotan anda lebih karena daily report (DOR) yg terbagi lagi atas Shift Report  (shift siang atau shift malam), sedangkan untuk monthly kan waktunya panjang.
Selama 20 tahun bertugas di operating company, saya hanya sempat memegang YEW dan FOX-IA; sedangkan YH hanya sampai SDLC di pabriknya Isehara dulu waktu FAT Train-4 / 5 Arun LNG Expansion proyek; jadi nggak bisa banyak comment deh. Sekedar tanya, apa mau upgrade ke merek yang sama atau bisa pindah merek. Ada baiknya baca hasil riset berbagai  merek DCS dari Digital Research terbitan Amrik, Research Triangle. Buku yang cukup tebal ini dulu pernah saya beli sewaktu
melakukan FS untuk DCS dan disimpan di perpustakaan kantor.


Mudah2an bisa sedikit membantu.


Tanggapan 2 - Harri Djati Moeljoso


Dear Mas Gunawan,

Thanks untuk infonya.
1. Maksud saya suara alarm tetap ada kemudian operator  panel melakukan trouble shooting. Namun alarm ini tidak  harus saya print, cukup disimpan dalam hard disk dan bisa  saya lihat kronologisnya. Kalau yang sekarang lebih dari 4  (empat) hari saya sudah tidak bisa lihat, jadi harus  melihat di print out.

2. Saya di operation, kami mengarah ganti ke Honeywell  Indonesia.
Tampaknya upgrade kami mulai jelas & seharusnya bisa untuk  requirement tsb, karena informasi terakhir yang saya  peroleh operating system menggunakan widows NT.

Tapi teman lain masih memungkinkan untuk memberi masukan.

Sekali lagi trims mas gun.


Tanggapan 3 - Anang Sunaryo@borouge


Tambahan buat Pak Jati,

1. Untuk paperless DCS Alarm & Event, Pak Jati bisa memasang software yg khusus di pakai untuk menerima n menyimpan data Alarm & Event DCS ke electronic file. Diantaranya adalah:

a. ProcessGuard dari Matrikon
b. IMAC Alarm Management System
c. ExaPlog dari Yokogawa
d. Logmate Alarm Managemnet System
e. Aspen

Selain menyimpan data Alarm & Events ke harddisk, software-software ini juga dilengkapi dengan berbagai macam tools, diantaranya Client-Server, Alarm Rasionalization, Web Access, Alarm Analysis, dll.

2. Untuk pengolahan data dari DCS ke Excel, atau yg lain; saya sarankan untuk memasang software DCS data historian, seperti:

a. PI dari OSI Soft
b. Matrikon Data Historian

Dengan software-software ini, semua process operating data akan di simpan ke dalam harddisk (server); dan untuk accessnya bisa memakai PI Datalink yg sudah add ons di excel. Selain real time, kita bisa juga tracking sampai 5-10 tahun ke belakang, tergantung setting dan kapasitas server.

Selain software tersebut, pak jati bisa googling di internet.

Ok, semoga membantu.

Oh ya, kalau dari pengalaman saya selama ini, saya cukup terbantu dengan PI dari OSI Soft untuk Data Historian, dan ProcessGuard untuk alarm management. Selain itu pernah juga memakai software: ExaPlog, LogMate, IMAC, Aspen Infoplus.


Tanggapan 4 - Machmud Riyadh


Pak Anang,
Untuk tambahan informasinya, software yg Bapak sebutkan di bawah itu OPC compliant dan menggunakan OPC untuk interface komunikasinya. Jadi untuk keperluan e-filing tsb, sebaiknya dipastikan bahwa DCS yg terpasang (OPC Client) adalah OPC Compliant juga dg versi OPC yg kompatibel dg software yg akan dibeli. Kalo tidak, akan banyak masalah dg interface komunikasinya dan malahan menambah beban operation.
Untuk tambahan lagi, perkembangan OPC technology juga demikian cepat. Beberapa technology akan segera obsolette dalam waktu dekat digantikan dg technology yg baru.

Coba Pak Djati buka google dan cari dg kata kunci OPC. Salah satu website yg jadi referensi banyak OPC development adalah :
http://www.opcfoundation.org/
Sedangkan yg berikut ini dari vendor OPC tapi sangat intensif dalam development baik OPC Client maupun Server-nya :
http://www.opcsystems.com/ (Maaf bukannya mau promosi)

Semoga bermanfaat.



Tanggapan 5 - fajar sodikin


Hi
Saya kebetulan masih pake Honeywell TDC3000 R 400
Untuk data transfer dari port printer DCS Honeywell ke PC sebenarnya mudah layaknya mengganti printer dengan PC (teorinya begitu) tapi prakteknya anda harus sedikit kerja keras untuk mendapat signal kabel data yang dari printer port DCS Honeywell ke Printer Honeywell dan signal readynya. Disitulah kuncinya. Gunakan tool seperti Serial/Paralel Port detector untuk cari 2 kabel signal diatas.
Saya sudah lakukan itu tahun 1998 tapi ada kekurangannya yaitu jika PC anda mati maka minimum 3 pekerjaan yang harus dilakukan [Restart PC, restart Sofware Capture, Restart US dan Trigger ON (menyatakan PC ready/Printer ready)] dan data transfer akan terputus/hilang.
Software capture data bisa anda buat sendiri dengan visual basic/C++/Borland atau mau beli seperti Winwedge juga murah jadi ngak report2 bikin program dan fleksible bisa jadi DDE
Kelemahanya lagi data anda bisa bertumpuk dan ngak bisa dibaca jika anda gunakan Free Format Log melebihi 250 tag setiap kali kirim setiap detiknya. Jadi perlu tuning juga berapa banyak data yang dikirim dan kecepatan capture datanya bisa-bisa USnya jadi Hang.

Untuk pertanyaan :
1. Alarm log bisa ke hardisk tentu aja bisa, kalau vendor yang melakukan mana mau mereka.....(tanya aja service/sales engineernya ikut milis ini juga kok) nanti ngak laku barangnya hehehehehe (beli aja deh PHD murah kok !!!!!!!!).

2. Dikonvert ke Excell. Tentu bisa... gunakan Free Format Log dan tranfer ke PC sesuai dengan keinginan anda setiap menit, 1 jam sekali atau 2 jam sekali, yang lebih fleksible lagi dengan menggunakan Application Module.

Saya sarankan kalau menyangkut ke Safety Process, lebih baik tidak dilakukan, seperti alarm log kalau anda mujur waktu Plant tiba2 Shutdown anda bisa ambil data/list alarm dari hardisk tapi jika tidak mujur dan data itu ngak ada waktu diperlukan untuk analisa, anda akan digantung boss hanya gara-gara memindahkan printer ke PC.

Untuk coba-coba boleh aja


Tanggapan 6 - Ayah Raihan


Saya mencoba menambahkan, walaupun saya belum pernah menggunakan DCS dari Vendor yang mas djati sebutkan. Tapi dari pengetahuan saya kemarin waktu ikut di salah satu vendor DCS.

Jawaban untuk pertanyaan 1 : Hal tersebut bisa dilakukan dengan memilah-milah tag2 berdasarkan Alarm Priority (High, medium dan low). Kemudian berdasarkan alarm priority itu kita tentukan alarm mana saja yang tampil di monitor dan/atau mengeluarkan suara dan/atau terprintout di alarm printer (misalkan yang terprintout cuman High Priority). Bahkan kita bisa memfilter Alarm yang tampil di HMI/MMI berdasarkan Area (seandainya DCS tersebut mengcover lebih dari satu area). dll. Sedangkan untuk bisa melihat alarm sampai kejadian berapa bulan atau tahun seperti yang mas djati inginkan, DCS yang mas djati gunakan disalah satu HMI/MMInya harus support long-term alarm (Harus dipastikan juga sampai berapa lama alarm yang bisa terekam dan berapa besar alarm yang tersimpan karena semakin lama juga mempengaruhi kinerja HMI/MMI yang terinstall paket tersebut). Nah dari alarm yang terekam tersebut kita bisa mencari historical alarm yang kita butuhkan.

Sedangkan jawaban untuk pertanyaan 2 : Hal tersebut juga bisa dilakukan asalkan DCS yang mas djati gunakan disalah satu HMI/MMInya mensupport Report Package, dan terinstall excel dalam satu machine, dan biasanya masih dibutuhkan juga OPC Package.

Semoga bermanfaat dan mudah2an tidak menambah kebingungan mas djati. Kalo ada kesalahan mohon yang lain mengkoreksi. (maklum ilmunya masih kurang).


Tanggapan 7 - aripin supriadi


Pak Harri....

saya coba sharing dengan pengalaman saya, kebetulan saya pakai Experion PKS  Honeywell

1. untuk upgrade saya kira itu ok2 saja, hanya pasti perlu uang. Di tempat  saya pernah terjadi seperti itu kadang komputernya sampai nge-heng...saya  akali dengan melakukan "Disk Management", Bapak bisa lihat caranya di  Knowledge Builder nya, dan juga untuk file2 "event" dan "history" bisa  dipindahkan ke disk kosong, jadi disk systemnya tidak kepenuhan.

2. betul, Untuk "Alarm" Bapak bisa lakukan, printer bisa di disable coba  masuk ke Configuration Setting. Ditempat saya bisa sampai 50 lebih alarm per  harinya, kebayang kalo di print out, hehehe.... jadi tiap hari bapak tinggal cek saja alarm2 apa yg terjadi pada menu "  Alarm"

3. Untuk Report Bapak bisa lakukan juga, untuk cara2nya Bapak lihat di  Kowledge Builder nya ( coba search : excel), hanya bapak perlu perhatikan  setingan "server history" yang ada di Control Buildernya, apakah datanya  "fast", "standard" atau "Extend", ini penting supaya data yang diambil dari
excel matcing. Ini sudah dilakukan ditempat saya, bahkan tiap hari kami transfer data excel  ke pihak manajement secara real time dengan pakai jaringan sederhana.

thax, maaf yach jika kata2nya kurang lengkap.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal tersebut

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan

Apa itu HSE ?

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program  HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas . Pembahasan - Administrator Migas Bermula dari pertanyaan Sdr. Andri Jaswin (non-member) kepada Administrator Milis mengenai HSE. Saya jawab secara singkat kemudian di-cc-kan ke Moderator KBK HSE dan QMS untuk penjelasan yang lebih detail. Karena yang menjawab via japri adalah Moderator KBK, maka tentu sayang kalau dilewatkan oleh anggota milis semuanya. Untuk itu saya forward ke Milis Migas Indonesia. Selain itu, keanggotaan Sdr. Andry telah saya setujui sehingga disk