Untuk mengetes Nilai Oktan dari suatu bahan bakar memakai alat uji khusus. Nilai oktan sendiri menyatakan jumlah n-heptana pada sebuah 100 bagian bahan bakar (bahan bakar mesin bensin). Alat uji ini berupa engine yang rasio kompresinya dapat diatur. Oktan 100 berarti dalam 100 gram bahan bakar maka jumlah n-heptana ada 100 gram pula. Hal ini dijadikan standar dalam pengujian, standar yang dimaksud adalah kecenderungan engine untuk knocking (mengelitik). Misalkan kecenderungan untuk mengelitik bahan baker oktan 100 adalah A, lalu kita punya bahan bakar lain B yang akan kita uji.
Bahan bakar B tersebut dimasukkan ke dalam engine uji kemudian kita liat kecenderungan mengelitiknya, lalu kita bandingkan dengan si A itu tadi.
Apabila lebih buruk (lebih gampang ngelitik) berarti oktannya lebih rendah dari 100, begitu juga sebaliknya.
Tanya - Agustinus Sigit Prasetyo
Dear teman2ku
Mohon pencerahannya
Bagaimana caranya untuk mengetahui kadar Oktan suatu bahan bakar minyak (BBM) seperti bensin & Pertamax?
Apakah ada testernya (seperti testpack kehamilan) untuk mengetahui kadar Oktan BBM tersebut?
Misalnya bila suatu alat tester yg akan bereaksi bila terkena bensin or Pertamax dan akan Berubah warna atawa memberikan indikasi tertentu bila bensin or pertamax tersebut terindikasi telah dicampur oleh Zat lain, seperti bensin atawa pertamax sehingga akan menurunkan kadar oktannya.
Karena kemarin baru terdengar kabar ada stasiun bahan bakar yg mencampur Pertamax dengan bensin
atau yang sudah sering kita dengar pencampuran solar dengan minyak tanah dan bensin dengan minyak tanah.
Terima kasih atas perhatiannya
Tanggapan 1 - Irnanda Setiawan@bumienergi
Pak Agustinus yang terhormat,
Setahu saya untuk mengetes Nilai Oktan dari bahan bakar itu memakai alat uji khusus. Nilai oktan sendiri menyatakan jumlah n-heptana pada sebuah 100 bagian bahan bakar (bahan bakar mesin bensin). Alat uji ini berupa engine yang rasio kompresinya dapat diatur. Oktan 100 berarti dalam 100 gram bahan bakar maka jumlah n-heptana ada 100 gram pula. Hal ini dijadikan standar dalam pengujian, standar yang dimaksud adalah kecenderungan engine untuk knocking (mengelitik). Misalkan kecenderungan untuk mengelitik bahan baker oktan 100 adalah A, lalu kita punya bahan bakar lain B yang akan kita uji.
Bahan bakar B tersebut dimasukkan ke dalam engine uji kemudian kita liat kecenderungan mengelitiknya, lalu kita bandingkan dengan si A itu tadi.
Apabila lebih buruk (lebih gampang ngelitik) berarti oktannya lebih rendah dari 100, begitu juga sebaliknya.
Kalo untuk tester tetes dsb saya belum pernah mengetahui, mungkin dari rekan2 yang lain bisa membantu. Terimakasih atas perhatiannya.
Tanggapan 2 - Krishna Hartono@wijayapura
Pak Sigit,
Untuk octane tester ini sudah ada yang portable dan saya sudah pernah lihat alat tsb, alat tsb buatan US. Tapi sayangnya alat tersebut masih relatif mahal sekali, sehingga tidak menjadi ekonomis. Si pengguna portable tester tersebut dapat mengetahui kandungan octane dalam hitungan beberapa menit.
Ada juga tester yang lain tapi khusus untuk penggunaan pada lab jadi tidak untuk penggunaan mobile. Mudah-mudahan informasi ini cukup membantu.
Tanggapan 3 - John mazsuez
Rekans,
Lalu bagaimana kalau kita ingin tahu nilai oktan yang diatas 100, karena dari keterangan pak Agus cara melihat angka oktan berdasarkan pada rasio, artinya maksimum adalah 100. ataukah tidak ada bahan bakar dengan nilai oktan diatas 100?
Tanggapan 4 - Irnanda Setiawan@bumienergi
Begini pak John, angka 100 itu dipake sebagai patokan (standar). Jadi kalo kita punya bahan bakar baru yang lebih tidak ngelitik daripada n-heptana 100 persen itu maka bahan bakar tersebut diberi nilai oktan lebih dari 100, seingat saya bahan bakar untuk mobil2 nascar itu bisa mencapai nilai oktan 108.
Tanggapan 5 - Hugi Rahardjo@thiess
Millister yth,
Dgn maraknya praktek dagang yg sangat merugikan konsumen dgn cara pengoplosan (Salah satu SPBU di jl Gatot Subroto telah tertangkap karena melakukan pengoplosan Premium, Petamax n Super Petamax). Bahkan pengoplosan dilakukan dgn cara mencampur kerosene ke masing-masing bahan bakar tersebut.
Mungkin rekan-rekan bisa memberikan masukan (sharing knowledge), bagaimana secara fisik kita mengetahui kadar oktan dari suatu bahan-bakar pada saat ingin mengisi di SPBU. Bukannya masing jenis bahan bakar tsb mempunyai nilai oktan yg berbeda-beda.
Mengapa kalo membeli bahan bakar dari SPBU dgn SPBU yg lain terasa sekali perbedaan dari kualitas pembakarannya dgn timbulnya perbedaan detonasi dari masing2 SPBU (ada yg timbul detonasi, tapi SPBU yg lain hal tsb tidak timbul).
Tanggapan 6 - Hasanuddin@saipem
Saya pernah membaca suatu artikel bahwa pada dasarnya, kerosene (minyak tanah) akan larut secara sempurna dalam premium tetapi kecepatan penguapan keduanya tidak sama (CMIIW).
Dari situ, kita bisa menganalogikan metode sederhana yaitu dengan cara membasahi ujung jari dengan BBM lalu ditiup beberapa kali. Bila masih basah, bisa jadi itu BBM oplosan.
Maaf kalo mungkin ngelantur.
Tanggapan 7 - Dudi Mulyadi
Dari milis teman ITB75, mungkin berguna karena harga BBM naik.
Pengusaha petrol station cenderung meng-oplos untuk mendapat keuntungan berlipat ganda.
Cara termudah untuk mengtahui premium oplosan ini:
1. Saat mengisi bahan-bakar, sentuh bb tsb dengan telunjuk anda.
2. tiup telunjuk anda 2-3 kali.... bila telunjuk masih masih basah....bb tsb oplosan.
3. dari bau sisa 'basah' telunjuk-pun berbeda.
4. Lapor polisi atau PERTAMINA ....laporkan orang-orang macam ni !!!
Logika:
- kerosene larut sempurna dalam 2-2-4 trimethyl Pentane (premium).
- tapi kecepatan penguapan 2 bb tsb berbeda
Semoga berguna !
maaf pak saya mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir, kira-kira untuk pengujian angka oktan dapat dilakukan dimana ya pak?
ReplyDeleteterima kasih