Sejatinya HAZOP itu akan lebih "powerful" jika penggunaannya tepat.
Secara umum di industri migas, HAZOP digunakan pada unit unit proses yang sudah terpasang dan atau sedang dalam pengerjaan design engineering nya. HAZOP akan berdayaguna jika banyak process safety information pendukungnya tersedia.
Diantara process safety information ini adalah: Laporan HAZOP terdahulu, P&ID, PFD, Equipment Data, Hazardous Area Classification Drawing, dll.
Tanya - Subchan.Maghfur
Rekan - rekan milis..
Mohon pencerahannya mengenai HAZOP untuk pemilihan kompressor yang di gunakan di LNG Project.
Tanggapan 1 - Crootth Crootth
Mas Subchan
Sejatinya HAZOP itu akan lebih "powerful" jika penggunaannya tepat.
Secara umum di industri migas, HAZOP digunakan pada unit unit proses yang sudah terpasang dan atau sedang dalam pengerjaan design engineering nya. HAZOP akan berdayaguna jika banyak process safety information pendukungnya tersedia.
Diantara process safety information ini adalah: Laporan HAZOP terdahulu, P&ID, PFD, Equipment Data, Hazardous Area Classification Drawing, dll.
Saya pribadi kurang familiar dengan HAZOP untuk "PEMILIHAN" kompresor yang akan digunakan di LNG Plant. Berdasarkan pengalaman saya di bidang Process Safety, tidaklah tepat-tepat amat menggunakan metode HAZOP untuk mengidentifikasi bahaya
- bahaya dalam proses "PEMILIHAN" kompresor ini. Mungkin jika sudah pasti jenis kompresornya apa dan gambar drawing P&ID dan PFD nya muncul, bolehlah di lakukan HAZOP
Yang mungkin lebih tepat digunakan dalam proses "PEMILIHAN" kompresor adalah metode Cost Benefit Analysis atau CBA.
Semoga maklum.
Tanggapan 2 - Alvin Alfiyansyah
Bro DAM & Mas Subhan,
CBA mungkin lebih tepat digunakan jika kita hendak melihat seberapa cost efektif yg akan dibayar utk risk instalasi equipment/structural,/dst. yang akan dipasang.
Pertanyaan lanjutan adalah "Apakah Mas Subhan sudah konsultasi dengan Sr. Process Engineer di tempatnya mengenai pemilihan compressor ini ?"
Setahu saya, pemilihan kompressor (kompresor secara umum terbagi : dynamic dan positive displacement) adalah sesuai kriteria fluid (densitas, flow, duty dan compression ratio) yang akan dikompresi yang nanti akan lebih jauh lanjut ke seleksi impeller, speed, dsb. Konsultasi dengan rotating engineer setelah aspek2 process diatas ditelaah akan sangat membantu. HAZOP bisa saja digunakan dengan contoh guide word : process condition (layaknya guide word HAZOP yg umum), maintenanceability, speed, relief & depressurization, safety device, bearing and sealing, other general safety (noise, piping & instrumentation safety), dsb. Kehadiran Rotating Engineer, Safety Engineer, Process Engineer dan Instruments Engineer plus Operation & Maintenance crew akan sangat membantu HAZOP khusus compressor LNG yang anda mau coba laksanakan.
Saya akan coba menulis ttg panduan kompressor secara umum plus pump dan pressure vessel dech sebagai bagian dari penjelasan lanjutan, ntar biar adik saya Ronaldo bisa menjelaskan lebih lanjut. Cuma tidak janji tulisan dari sisi engineering secara lengkap yach, karena kami akan pakai berbagai referensi termasuk compressor engineering course yg pernah didapatkan.
Tanggapan 3 - Dirman Artib
Terlambat, tapi "jangan dilarang" :)
Metode Hazop ditujukan untuk sistem mengalir seperti fluid/gas/campuran dalam aliran tertutup atau terbuka. Arus lalulintas di jalan raya/tol pun bisa.
Kalau single equipment, tentulah merujuk kepada applicable metode risk assessment sewaktu equipment ini dibuat/dimanufacture. Mungkin factorynya menggunakan FMEA ataupun kalau tidak menggunakan risk assessment method pun tak apa, kan ?
Sepanjang bahwa tingkat kepercayaan tinggi (high quality assurance) saat equipment didesign, dibuat, dipasang sesuai recognised standard.
Btw.
Dalam praktek, banyak orang berpikir bahwa metode risk assessment itu seperti sesuatu yang wajib, kalau nggak pake RA rasa-rasanya nggak kere, kurang gaul, dll. Terkadang karena trend, kita lupa hal yang fundamental dan lebih filosofis. Padahal tuntutan risk assessment itu secara fundamental adalah pada area di mana tingkat ketidakpastiannya tinggi (baca uncertainty), suapaya kita bisa bikin dia jadi pasti (certainty). Kalau tingkat kepastiannya sudah tidak diragukan lagi, hanya buang-buang waktu dan tenaga melakukan RA.
Jika anda sudah mengenal dekat teman yang bakal pinjam duit, dan pasti dia mampu mengembalikannya sesuai rencana, anda tidak perlu assessment dia, bukan ?
Tapi jelas, sebuah P&ID yg baru saja dimodifikasi tingkat ketidakpastiannya jelas tinggi, makanyaperlu di Hazop.
Tanggapan 4 - Gunawan Siregar
Rekan2 Milis,
Sekedar meramaikan perbincangan ,
Sebenarnya pertanyaan awal adalah HAZOP untuk pemilihan kompresor di LNG project. Pertanyaan ini yang saya rasa agak "nyeleneh". Kebetulan saya pernah terlibat tiga LNG project & ikut dilibatkan dalam pemilihan kompresor ( sbg owner engineer) dan juga ikut dalam tim HAZOP proyek ( kebetulan ada sertifikat sebagai HAZOP Team Leader ), tapi nggak ada kaitan HAZOP dgn pemilihan kompresor.
Dengan pemasangan kompresor, HAZOP adalah biasa dilakukan. Kalaupun HAZOP diikutkan dalam proses seleksi kompresor, apa nggak "overkill" tuh ?
Sebenarnya kepada rekan yang bertanya, perlu lebih spesifik lagi yaitu untuk
unit proses LNG yang mana kompresor tsb akan digunakan?
Kompresor untuk LNG project, ada di unit-unit proses sbb :
1. Feed Gas
2. Refrigeration ( MCR dan Propane )
3. Fuel Gas
4. Boil-Off Gas ( yang bisa di - feed lagi ke
5. Off-Gas, etc
Kami ada daftar semua type compressor untuk applikasi tsb diatas yang terpasang di proyek2 kami, yang kebetulan either centrifugal atau axial.
Bisa Nuovo-Pignone , Ebara, Dresser, Mitsui, Kawasaki, dsb...dsb.
Pemilihan kompresor tergantung aplikasinya, sedangkan HAZOP adalah untuk
Hazard Operability dari pemasangan kompresor tsb dgn memakai standard
"guide words". Dalam proyek LNG terakhir, yang timbul dalam tahap project definition adalah apakah akan pakai Top Suction Nozzle atau Bottom Suction Nozzle untuk kompresor, karena akan menentukan baik design dari Piping System, Operability dan bahkan Maintainability kompresor tsb.
Comments
Post a Comment