Skip to main content

Katodic Protection

Proteksi katodik adalah perlindungan terhadap suatu logam dari serangan korosi.
Proteksi katodik memanfaatkan konsep deret galvanis (mekanisme korosi galvanis) untuk melindungi logam.

Secara sederhana korosi galvanis akan terjadi pada logam jika ada tiga hal dipenuhi :
* ada dua buah logam yang memiliki beda Potensial Electric (perbedaan lebih dari 0,1 volt sudah cukup untuk memicu terjadinya korosi),
Dua buah logam tidak harus dari dua logam yang berbeda jenis, meskipun pada logam yang sama (misal pada satu pipa baja) akibat kondisi permukaan (kotor, cat atau coating terkelupas, korosi, dll) dan ketidakseragaman komposisi maka dapat menimbulkan beda potensial electric ini. Bagian logam dengan PE tinggi (lebih positif) akan menjadi penerima electron atau bersifat katodic dan bagian dengan PE rendah(lebih negatif) akan menjadi penyumbang electron (anoda) bila kedua logam dihubungkan.
* dua buah logam tersebut kontak secara electrik (memungkinkan terjadinya aliran arus listrik).
* ada fluida elektrolit yang memungkinkan arus mengalir pada lingkungan kedua logam tersebut.

Bila ketiga kondisi diatas terpenuhi maka bagian anoda akan mengalami korosi, dan bagian katoda akan aman dari korosi (terlindungi).


Tanya - Manik manik@kotaminyak

Teman-teman,

Mohon pencerahan tentang Katodic Protection, (fungsi, cara kerja, penempatan, dll), diplatform dimananya?

Kalau ada soft copynya boleh dikirim..


Tanggapan 1 - Ilham B Santoso


Salam..teman,

Proteksi katodik adalah perlindungan terhadap suatu logam dari serangan korosi.
Proteksi katodik memanfaatkan konsep deret galvanis (mekanisme korosi galvanis) untuk melindungi logam.

Secara sederhana korosi galvanis akan terjadi pada logam jika ada tiga hal dipenuhi :
* ada dua buah logam yang memiliki beda Potensial Electric (perbedaan lebih dari 0,1 volt sudah cukup untuk memicu terjadinya korosi),
Dua buah logam tidak harus dari dua logam yang berbeda jenis, meskipun pada logam yang sama (misal pada satu pipa baja) akibat kondisi permukaan (kotor, cat atau coating terkelupas, korosi, dll) dan ketidakseragaman komposisi maka dapat menimbulkan beda potensial electric ini. Bagian logam dengan PE tinggi (lebih positif) akan menjadi penerima electron atau bersifat katodic dan bagian dengan PE rendah(lebih negatif) akan menjadi penyumbang electron (anoda) bila kedua logam dihubungkan.
* dua buah logam tersebut kontak secara electrik (memungkinkan terjadinya aliran arus listrik).
* ada fluida elektrolit yang memungkinkan arus mengalir pada lingkungan kedua logam tersebut.

Bila ketiga kondisi diatas terpenuhi maka bagian anoda akan mengalami korosi, dan bagian katoda akan aman dari korosi (terlindungi).

Ide dari proteksi katodik adalah logam anodik pada lingkungan logam yang akan dilindungi, sedemikian sehingga logam yang dilindungi akan menjadi bagian katodik jika proses korosi berlangsung. Logam anodik tersebut dikenal sebagai anoda korban. Agar perlindungan berhasil maka anoda korban dipasang sesuai dengan kondisi diatas yaitu: disambungkan secara electrik dengan logam (bisa ditempelkan) yang akan dilindungi dan diletakkan pada lingkungan elektrolit yang sama (dalam air laut misalnya) dengan logam yang dilindungi.

Cara lain, adalah anoda korban yang merupakan donor electron digantikan oleh arus listrik yang dapat menghasilkan electron sebagai ganti dari anoda korban. Metode ini dikenal sebagai impressed current.

Demikan kira-kira penjelasan sederhana dari proteksi katodik, CMIIW,
semoga ada manfaatnya.


Tanggapan 2 - Agus Priya@pusri


Kathodik Protection:
ØAdalah sel elektrokimia untuk mengendalikan korosi dengan mengkonsentrasikan reaksi oksigen pada sel galvanik dan menekan korosi pada katoda dalam sel yang sama  ØPada proteksi katodik, logam yang akan dilindungi dijadikan katoda dan reaksi oksidasi  terjadi di anoda. ØAnoda adalah elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi sedangkan  katoda adalah tempat berlangsungnya reaksi reduksi  ØDalam perancangan yang tepat laju oksidasi pada logam yang dilindungi dapat ditekan  sehingga laju oksidasi tersebut dapat diabaikan.
Jika hal itu terjadi maka dapat dikatakan proteksi katodik telah efektif  ØProteksi katodik tercapai dengan menyuplai elektron ke struktur logam yang dilindungi  ØHubungan di atas menunjukkan bahwa penambahan elektron ke struktur akan  menekan penguraian logam dan meningkatakan laju pembentukan hidrogen  ØJika arus mengalir dari kutub (+) ke (-), maka struktur terlindungi.  Jika arus memasuki struktur/logam melalui elektrolit, maka sebaliknya  ØKonvensi arus ini diadopsi dalam teknologi proteksi katodik  ØSistem proteksi katodik mensyaratkan adanya anoda, katoda, serta elektrolit  yang menghubungkan keduanya sehingga membentu sirkuit listrik ØProteksi katodik tidak dapat bekerja pada struktur yang terekspos di lingkungan  udara bebas (atmosfer) karena udara merupakan elektrolit lemah yang menghambat  terjadinya aliran arus dari anoda ke katoda ØEfektifitas proteksi katodik memungkinkan baja karbon untuk digunakan dalam  lingkungan yang sangat korosif seperti air laut atau tanah dengan tingkat keasaman yang tinggi.

Adapun jenis proteksi katodik spt yg disampaikan Bp. Ilham yaitu:
1.lAnode yang dikorbankan (sacrificial anode) atau sistem pasif
l2. Arus Tanding (impressed Curent) sistem aktif


Tanggapan 3 - Arun, Zulfian@mcdermott


(Pak/Bu) Manik,

Sekedar menambahkan penjelasan yg sangat lugas dari pak ilham, bahwa ada 2 jenis proteksi katodik yg digunakan, yaitu :

1. Impressed Current : yaitu menggunakan arus listrik sebagai ganti dari penggunaan anoda, oleh karena itu sistem ini membutuhkan sumber listrik yg biasanya di supply dari sumber DC (DC supply), bahan logam yg ingin dilindungi biasanya harus di cat (coating) terlebih dahulu, sistem ini juga membutuhkan perawatan dan pengawasan secara berkala dan terus menerus untuk memastikan sistem ini bisa digunakan untuk masa waktu yg sangat lama. Biasanya sistem ini digunakan pada topside platform atau pipeline yg ditaruh diatas tanah untuk onshore.

2. Sacrificial Anode : menggunakan bahan logam jenis alumunium (Al) atau zinc (Zn), logam ini sering digunakan pada sistem ini, walaupun pada beberapa kasus juga digunakan logam magnesium (Mg). Adapun bentuk2 anoda dari sistem ini yg digunakan di offshore adalah :

i. slender stand off

ii. elongated flush mounted

iii. half self bracelet

Pemilihan bentuk anoda biasanya didasarkan kepada arus keluaran yg diinginkan dan bentuk slender stand off memiliki arus keluaran yg paling tinggi. Sistem ini biasanya digunakan pada struktur jacket leg dr platform.

 
Demikian sedikit tambahan dr saya semoga berguna, saya punya DNV RP B401-Cathodic Protection Design, jikalau berminat bisa lewat japri saja ya...


Tanggapan 4 - Budhi, Swastioko (Singgar Mulia)


Email mengenai Cathodic Protection ini telah memicu beberapa anggota Milis Migas Indonesia untuk memberikan dokumen referensi yang dipunyainya. Kalau dilepas semua attachment ini ke milis hari ini, dapat mengakibatkan over kuota bagi sebagian besar anggota milis, apalagi yang menggunakan koneksi dial-up.

Untuk itu Administrator Milis mengambil kebijakan untuk melepas attachment Cathodic Protection secara bertahap ke Milis Migas Indonesia.
Ini juga memberikan kesempatan anda membaca attachment yang dikirimkan, maklum.... Luberan informasi kadang-kadang malahan membuat kita tidak membaca, tetapi hanya sekedar disimpan di hard disk.

Kesempatan pertama adalah Standard Norsok untuk Cathodic Protection M-503, kiriman dari Sdr. Nurkholis. Cepat juga yah respon dari anggota milis....

Lihat attachment :Katodic Protection M-503.pdf


Tanggapan 5 - darmansyah@palyja


Dear Milister.....

Saya mau tahu supplier atau vendor untuk cathodic protection, adakah rekan yang tahu?? bisa lewat japri.


Tanggapan 6 - rinaldi@tlng.jgc

Pak Darmansyah,

Moga nomer ini masih valid,

Kartini Utama 021-6507848
Wilton walton/corrpro 021-3928989
Fransasia sejahtera 021-7805160/7804339

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal tersebut

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan

Apa itu HSE ?

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program  HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas . Pembahasan - Administrator Migas Bermula dari pertanyaan Sdr. Andri Jaswin (non-member) kepada Administrator Milis mengenai HSE. Saya jawab secara singkat kemudian di-cc-kan ke Moderator KBK HSE dan QMS untuk penjelasan yang lebih detail. Karena yang menjawab via japri adalah Moderator KBK, maka tentu sayang kalau dilewatkan oleh anggota milis semuanya. Untuk itu saya forward ke Milis Migas Indonesia. Selain itu, keanggotaan Sdr. Andry telah saya setujui sehingga disk