"Wind Load punya pengaruh besar dalam desain sebuah pressure vessel, khususnya untuk desain supportnya baik itu saddle type, leg type, atau skirt type.
Selain itu dari perhitungan wind load dan perhitungan pada support, akan didapatkan parameter untuk menentukan jumlah dan size achcor bolt yang akan dipakai oleh civil sebagai "dudukan" vessel."
Tanya - ferdian rudi
Salam kenal kepada semua anggota milis migas indonesia.
Di sini saya mohon bantuan teman-teman sekalian mengenai pengaruh wind load pada pressure vessel design dan adakah referensi yang dapat menjelaskannya. Kebetulan saya sedang ditugaskan untuk menelitinya.
Terima kasih atas bantuannya.
Tanggapan 1 - Hayuatma yud_hay
Untuk pressure vessel (vertikal), perhitungan wind load terletak pada bagian yang diterpa angin dan sebaliknya.
Stress yang dialami vessel di titik yang diterpa angin (upwind) = tension akibat internal pressure - compression akibat berat vessel + tension akibat hempasan angin.Stress yang dialami vessel di titik di balik terpaan angin (downwind) = tension akibat internal pressure - compression akibat berat vessel - compression akibat hempasan angin.kedua nilai ini harus dibawah compression dan tensile strength dari vessel.
Jika nilainya negatif, berarti stress yang dihasilkan adalah compression.
Jika positif adalah tensile stress.
Untuk desain, ketebalan vessel akan didapatkan dari perhitungan ini (perlu diingat, menambah tebal juga menambah berat, jadi perlu dihitung lagi, terutama untuk compressionnya).
Untuk referensi saya sudah lupa, dulu hitung vessel pake buku apa, kalo tidak salah brownell and young (benar tidak ejaannya?).
Tapi minimal prinsip ngitungnya masih nyantol...
Tanggapan 2 - Haryo Bawono
Dear,
Sedikit menambahkan.
Perhitungan Wind Load (Shear & Moment) pada Pressure Vessel akan mempengaruhi desain untuk Pondasi Vessel tersebut, terutama sizing & quantity dari Anchor Bolt.
Sebenarnya ada 2 yang paling menentukan Desain Pondasi yaitu : Wind Load & Seismic Load.
Untuk perhitungan Wind Load ada beberapa Code yang dipergunakan antara lain: ANSI / ASCE-7, UBC-97, etc.
Namun jika ditarik kesimpulan ringkas, inti dari perhitungan Wind load adalah :
Wind Shear = Luasan Area yang terkena Angin x Wind Pressure note : (1) Wind Pressure disetiap titik area berbeda-beda, semakin tinggi suatu area maka semakin tinggi pula Wind Pressure. (2) Wind Pressure ditentukan oleh Wind Speed, tergantung dimana lokasi Vessel itu erection.
Wind Moment = Wind Shear x Height of Vessel dari base plate.
Dari hasil perhitungan wind load tersebut dipergunakan sebagai basis untuk mendesain Pondasi Vessel.
Referensi lebih lengkapnya bisa di lihat pada Pressure Vessel Handbook, Eugene F Megyesy.
Tanggapan 3 - ferdian rudi
Rekan-rekan milis Migas,
Terima kasih sudah memberi pencerahan kepada saya.
Tugas saya jadi lebih mudah.
Tanggapan 4 - Yosca.Hananta@ikpt
Salam kenal juga buat Mas Ferdi.
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa:
Wind Load punya pengaruh besar dalam desain sebuah pressure vessel, khususnya untuk desain supportnya baik itu saddle type, leg type, atau skirt type.
Selain itu dari perhitungan wind load dan perhitungan pada support, akan didapatkan parameter untuk menentukan jumlah dan size achcor bolt yang akan dipakai oleh civil sebagai "dudukan" vessel.
Adapun referensi-referensi buku yang dapat Mas Ferdi pakai adalah:
-. Pressure Vessel Handbook by Eugene F Megyesy
-. Pressure Vessel Design Handbook by Hendry H Bednar
-. Pressure Vessel Design Manual by Dennis Moss
Sedangkan International Standard Code untuk Wind Load yang kerap dipakai berkaitan dengan desain pressure vessel adalah:
-. ASCE-7
-. Uniform Building Code (UBC)
Demikian sekelumit info perihal subject diatas, smoga bisa membantu.
Tanggapan 5 - muhammad rifai
Mas Ferdian,
Jangan lupa untuk memasukkan dari sisi dinamisnya, terutama untuk pendesainan vessel yang tinggi dan langsing...
Kalau tinggi langsing, kena angin yang sepoi sepoi saja akan ada goyang… nah kalo goyangannya itu punya frekuensi yang sama dengan frekuensi naturalnya… bisa repot. Masalah ‘bergetarnya’ sesuatu itu nampak kecil, tetapi kalo terus menerus, masalah fatigue harus jadi konsen. Pernah lihat cerobong yang tinggi langsing putih yang ada ‘pemecah anginnya’? mungkin bapak-2 di milist bisa share untuk ini.
Tanggapan 6 - GMO gre_osw
Dear,
Coba referensi dengan "Pressure Vessel Design Book" dari Henry H. Bednar,PE.
Tanggapan 7 - uci sanusi
Sekedar menambahkan,
Kalo ada vessel langsing,harus dicek vortex shed. Alur leeward ketika dia mulai pecah akan mengakibatkan vibrasi.
Tanggapan 8 - hananto_nugroho@fmi
Rekan Uci,
Punya cara perhitungannya, referensi dan codenya ka? Boleh donk di share.
Thanks in advance.
Selain itu dari perhitungan wind load dan perhitungan pada support, akan didapatkan parameter untuk menentukan jumlah dan size achcor bolt yang akan dipakai oleh civil sebagai "dudukan" vessel."
Tanya - ferdian rudi
Salam kenal kepada semua anggota milis migas indonesia.
Di sini saya mohon bantuan teman-teman sekalian mengenai pengaruh wind load pada pressure vessel design dan adakah referensi yang dapat menjelaskannya. Kebetulan saya sedang ditugaskan untuk menelitinya.
Terima kasih atas bantuannya.
Tanggapan 1 - Hayuatma yud_hay
Untuk pressure vessel (vertikal), perhitungan wind load terletak pada bagian yang diterpa angin dan sebaliknya.
Stress yang dialami vessel di titik yang diterpa angin (upwind) = tension akibat internal pressure - compression akibat berat vessel + tension akibat hempasan angin.Stress yang dialami vessel di titik di balik terpaan angin (downwind) = tension akibat internal pressure - compression akibat berat vessel - compression akibat hempasan angin.kedua nilai ini harus dibawah compression dan tensile strength dari vessel.
Jika nilainya negatif, berarti stress yang dihasilkan adalah compression.
Jika positif adalah tensile stress.
Untuk desain, ketebalan vessel akan didapatkan dari perhitungan ini (perlu diingat, menambah tebal juga menambah berat, jadi perlu dihitung lagi, terutama untuk compressionnya).
Untuk referensi saya sudah lupa, dulu hitung vessel pake buku apa, kalo tidak salah brownell and young (benar tidak ejaannya?).
Tapi minimal prinsip ngitungnya masih nyantol...
Tanggapan 2 - Haryo Bawono
Dear,
Sedikit menambahkan.
Perhitungan Wind Load (Shear & Moment) pada Pressure Vessel akan mempengaruhi desain untuk Pondasi Vessel tersebut, terutama sizing & quantity dari Anchor Bolt.
Sebenarnya ada 2 yang paling menentukan Desain Pondasi yaitu : Wind Load & Seismic Load.
Untuk perhitungan Wind Load ada beberapa Code yang dipergunakan antara lain: ANSI / ASCE-7, UBC-97, etc.
Namun jika ditarik kesimpulan ringkas, inti dari perhitungan Wind load adalah :
Wind Shear = Luasan Area yang terkena Angin x Wind Pressure note : (1) Wind Pressure disetiap titik area berbeda-beda, semakin tinggi suatu area maka semakin tinggi pula Wind Pressure. (2) Wind Pressure ditentukan oleh Wind Speed, tergantung dimana lokasi Vessel itu erection.
Wind Moment = Wind Shear x Height of Vessel dari base plate.
Dari hasil perhitungan wind load tersebut dipergunakan sebagai basis untuk mendesain Pondasi Vessel.
Referensi lebih lengkapnya bisa di lihat pada Pressure Vessel Handbook, Eugene F Megyesy.
Tanggapan 3 - ferdian rudi
Rekan-rekan milis Migas,
Terima kasih sudah memberi pencerahan kepada saya.
Tugas saya jadi lebih mudah.
Tanggapan 4 - Yosca.Hananta@ikpt
Salam kenal juga buat Mas Ferdi.
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa:
Wind Load punya pengaruh besar dalam desain sebuah pressure vessel, khususnya untuk desain supportnya baik itu saddle type, leg type, atau skirt type.
Selain itu dari perhitungan wind load dan perhitungan pada support, akan didapatkan parameter untuk menentukan jumlah dan size achcor bolt yang akan dipakai oleh civil sebagai "dudukan" vessel.
Adapun referensi-referensi buku yang dapat Mas Ferdi pakai adalah:
-. Pressure Vessel Handbook by Eugene F Megyesy
-. Pressure Vessel Design Handbook by Hendry H Bednar
-. Pressure Vessel Design Manual by Dennis Moss
Sedangkan International Standard Code untuk Wind Load yang kerap dipakai berkaitan dengan desain pressure vessel adalah:
-. ASCE-7
-. Uniform Building Code (UBC)
Demikian sekelumit info perihal subject diatas, smoga bisa membantu.
Tanggapan 5 - muhammad rifai
Mas Ferdian,
Jangan lupa untuk memasukkan dari sisi dinamisnya, terutama untuk pendesainan vessel yang tinggi dan langsing...
Kalau tinggi langsing, kena angin yang sepoi sepoi saja akan ada goyang… nah kalo goyangannya itu punya frekuensi yang sama dengan frekuensi naturalnya… bisa repot. Masalah ‘bergetarnya’ sesuatu itu nampak kecil, tetapi kalo terus menerus, masalah fatigue harus jadi konsen. Pernah lihat cerobong yang tinggi langsing putih yang ada ‘pemecah anginnya’? mungkin bapak-2 di milist bisa share untuk ini.
Tanggapan 6 - GMO gre_osw
Dear,
Coba referensi dengan "Pressure Vessel Design Book" dari Henry H. Bednar,PE.
Tanggapan 7 - uci sanusi
Sekedar menambahkan,
Kalo ada vessel langsing,harus dicek vortex shed. Alur leeward ketika dia mulai pecah akan mengakibatkan vibrasi.
Tanggapan 8 - hananto_nugroho@fmi
Rekan Uci,
Punya cara perhitungannya, referensi dan codenya ka? Boleh donk di share.
Thanks in advance.
Comments
Post a Comment