Skip to main content

Supply Management

"Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat dalam era global ini menuntut kita sebagai profesional di bidang Supply Chain Management (SCM) harus ikut memantau beberapa sumber pengetahuan dari institusi yg kompeten dan fokus pada bidang ini. Di Amerika ada sejumlah institusi yg merupakan wadah profesional di bidang supply management seperti : ISM, IPSCMI. Di Canada ada PMAC dan di UK ada AMM UK. Sementara di middle east ada suatu lembaga juga yg mengeluarkan sertifikasi di bidang supply managament seperti: MEIRC training. Menurut ISM definisi dari supply management adalah sebagai berikut : As the identification, acquisition, access, positioning and management of resources and related capabilities an organization needs or potentially needs in the attainment of its strategic objectives."


Pembahasan - Samidi samidi95


Rekan2 SCM Migas,

Perkembangan ilmu pengetahuan yg sangat cepat dalam era global ini menuntut kita sebagai profesional di bidang Supply Chain Management (SCM) harus ikut memantau beberapa sumber pengetahuan dari institusi yg kompeten dan fokus pada bidang ini. Di Amerika ada sejumlah institusi yg merupakan wadah profesional di bidang supply management seperti : ISM, IPSCMI. Di Canada ada PMAC dan di UK ada AMM UK. Sementara di middle east ada suatu lembaga juga yg mengeluarkan sertifikasi di bidang supply managament seperti: MEIRC training.

Menurut ISM definisi dari supply management adalah sebagai berikut :

As the identification, acquisition, access, positioning and management of resources and related capabilities an organization needs or potentially needs in the attainment of its strategic objectives.

Adapun komponen yg termasuk dalam payung supply management sekarang adalah:

- Disposisi/ Pengembalian Investasi

- Distribusi

- Inventory control

- Logistics

- Manufactring Supervision

- Material Management

- Packaging

- Product/Service development

- Purchasing/Procurement

- Quality

- Receiving

- Strategic Sourcing

- Transportasi/shipping

- Warehousing.

Selain di atas, kemungkinan komponen di atas akan bertambah seiring dengan kemajuan dalam bidang ini di masa yg akan datang.

Seorang supply management profesional adalah pribadi/orang yg mempunyai leadership untuk mempertemukan sumber-sumber dalam memenuhi dan memuaskan internal dan eksternal customer melalui akuisisi dan manejemen material dan service.

Tulisan ini merupakan pengantar dari ruang lingkup ilmu supply management, dalam pembahasan yg akan datang, sesuai dengan respons dari teman2 di SCM Migas maka kita akan fokuskan pembelajaran kita pada bidang2 berikut:

1. Contracting & Negotiation

2. Cost & Finance

3. International in supply management

4. Social Responsibility

5. Sourcing

6. Supplier relationship management

7. Forecasting dalam supply management

8. Logistics, Materials and Inventory control

9. Planning, Product Development,

10. Project Management

Kalau memang ada response positif akan kita lanjutkan dengan Leadership in supply management.
Mudah2an ini bisa bermafaat bagi kita semua sebagai praktisi dalam bidang supply management untuk lebih profesional dan berguna bagi tempat kita bekerja, juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan di tanah air kita tercinta Indonesia.

saya tunggu masukan dan respons dari teman-2 semua.


Tanggapan 1 - Administrator Migas


Mas Samidi,

Tulisan yang sangat menarik mengenai SCM. Mohon nantinya semua masukan dari anggota anda rangkumkan dalam sebuah tulisan sehingga merupakan bagian dari Buku Pintar Migas Indonesia untuk bab SCM.


Tanggapan 2 - Sketska Naratama


Trims pak,
Tapi tidaklah lupa pula bahwa salah satu referensi didalam SCM Migas Ind adalah peraturan BP Migas PTK 007 thn 2004. Hal ini sbg salah satu acuannya. CMIIW.


Tanggapan 3 - Samidi samidi95


Rekan2 semua,

Terimakasih atas input nya Pak Naratama, saya ingat tentang PTK 007 thn 2004 ini. Dulu saya punya soft filenya,tetapi waktu saya berangkat ke Qatar saya tidak membawanya. Kalo ada teman2 yg memilikinya atau bisa di download mohon diinfokan. Karena saya coba browsing tadi malam cuma ketemu power point formatnya dan enggak bisa di download.

Juga pagi ini saya menerima satu artikel dari Mas Bobby seorang praktisi SCM tentang 10 TIPS purchasing. Nanti akan kita bedah per bagian juga artikel ini.

Mengenai niat Pak Budhi untuk mengumpulkan hasil diskusi ke dalam Buku Pintar, mudah2an bisa terlaksana. Cuma menurut saya sebelum dibukukan akan dilempar ke floor dulu per bagian supaya mendapat kritikan dan masukan dari para profesional semua.

Niat saya 1-2 minggu mendatang akan dimulai diskusi untuk Contracting & Negotiating.

Pola diskusi sebelum di mulai, akan saya stimulasi dengan teoritical based dengan harapan semua experience, dan kritik bisa mengalir ke permukaan.



Tanggapan 4 - Budhi, Swastioko (Singgar Mulia)


Mas Samidi,

Karena anda akan membuat tulisan SCM untuk Buku Pintar Migas Indonesia, maka jadi semangat nih. Mas Sketska memang mengirimkan PTK 007 ke saya, tapi ukurannya sangat besar sekali. Sebagai gantinya, saya kirimkan inti materi dari 007/PTK/VI/2004, ada 83 halaman lho...

Kalau perlu, beberapa dokumen SCM untuk referensi anda akan saya kirimkan juga. Atau buat folder SCM di www.migas-indonesia.net aja yah biar bisa dinikmati oleh anggota milis yang lainnya.

Bagi anggota yang mengambil mode daily digest atau no email, attachment pada email ini dapat anda download dari URL :
http://migas-indonesia.net/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=57&Itemid=42. Cari dokumen yang berjudul "Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor KKS"


Attachment : Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor KKS.pdf


Tanggapan 5 - Harry Eddyarso


Dear Pak Samidi,

Saya sangat mensupport usaha Anda untuk membuka diskusi tentang SCM (Supply Chain Management) di forum ini, karena topic SCM termasuk yang "relative" jarang diomongin disini. Padahal untuk industri migas Indonesia, lebih dari 75% expenditures (baik jasa maupun barang) dikelola melalui bagian SCM ini, sehingga jaman dulu approach yang dianut bahwa SCM sebagai "cost center",
sekarang sudah diubah menjadi "profit center". Kenapa? Karena dalam bisnis, unsur profit ditentukan oleh 2 faktor:

1. menaikkan revenue (production)
2. menurunkan cost (opex)
3. atau kombinasi antara point 1 dan 2 diatas.

Nah, peranan SCM utamanya adalah di point 2 tsb.

Silakan diteruskan, saya akan coba nimbrung dikit2. Dengan pancingan ini semoga para pendekar SCM di forum ini (Bu Anita Kentjanawati, Pak Khairul Rizal, dll) akan turun gunung keluar dari pertapaannya, hehehehe :-)


Tanggapan 6 - khairul rizal


Dear all,

Pak Harry adalah orang yang pertama mengintroduce/mendorong program Int'l CPSM (Int'l Certificate Purchasing and Supply Chain Management) dari SCM section ITC-WTO Geneva (paketnya dikenal dengan MLS/modular learning system program) - di Industri Perminyakan Indonesia, dulu program ini beliau dapat/mulai di Prasetya Mulya.

Saat ini program tsb dikemas dalam modul2 pelatihan yang dilaksanakan oleh APPI (Asosiasi Pengadaan Industri Perminyakan Indonesia) dan PPMPI (Pusat Pengembangan Manjemen Pengadaan Indonesia) . Program terdiri dari 12 modul, bisa dicicil (max kalau tidak salah 2 tahun dan bagi yang mau mengambil Int'l certificatenya bisa ikut ujian int'l setiap bulan Mart dan September.

Saya cuma mungkin salah satu korban ..., (yang dijerumuskan pak Harry untuk melanjutkan program), tapi akhirnya jadi suka juga....sih..????

So.. kalau diskusi ttg SCM bisa dilakukan mudah2an akan menjadi hal yang sangat bermanfaat terlebih kalau kita bicara tentang " Being efficient from effectiveness" di Industri Perminyakan Nasional kita.


Tanggapan 7 - Sketska Naratama


Pak Samidi,
Memang PTK itu menjadi buku wajib bagi kita yg baik banyak / sedikit terlibat didalam SCM. Seharusnya tidak hilang ya :) Tapi ndak apa pak, saya bantu untuk mengirimkan nya by email. Seingat saya, file tsb ada di website BP Migas krn memang bukan suatu hal yg copy right. Wong hanya tata aturan saja. Saya coba jadikan PDF dulu, lalu kirim ke p Budhi. Agak besar krn juga banyak lampiran2 nya.

Btw, apakah ada updated terbaru dari PTK yg dimaksud? Sebaiknya ada, krn perkembangan oil and gas pada saat ini sudah sedemikian kompleks. Saya mau tidak mau "tercebur" disini krn dibidang project2 EPC.



Tanggapan 8 - anpan anpan


Yth. Bapak2 TeamSCM dan lainya,

Terima kasih atas pencerahan yg diberikan, sementara ini saya ada beberapa pertanyaan dan mohon penjelasan :

1. Apakah didalam kontrak Jasa2 masih perlu diikutkan tender rekanan yg tidak mempunyai Produk dalam negeri, sementara sudah didapatkannya produsen dalam negeri dengan TKDN diatas 40 percent.
Contoh : Persewaan suatu produk yg didalam kontrak disebutkan Kontrak Jasa2 , dimana dalam hal ini scopenya ialah mempunyai barang termasuk persewaannya (atau jasa menpower).

2. Kapan produsen import bisa diikutkan lelang, pada pengadaan barang, karena sudah didapatkannya Produsen didalam negeri.

Kalau boleh sekalian jawabannya dalam bentuk dasar peraturan yang berlaku apakah PTK maupun Permen 11.

Atas tanggapannya saya sampaiakan terima kasih,


Tanggapan 9 - Budhi, Swastioko (Singgar Mulia)


Akhirnya Mas Khairul Rizal mengirimkan dokumen master dari Peraturan Pedoman Tata Kerja BPMIGAS Nomor 007/PTK/VI/2004 sehingga kita dapat mempunyai dokumen utuh dengan ukuran yang sangat kecil. Terima kasih mas Khairul atas kirimannya yang sangat bermanfaat ini.

Bagi anda yang ingin mempunyai dokumen 007/PTK/VI/2004, silahkan download dari URL :
http://migas-indonesia.net/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=130&Itemid=42

1. Buku Kesatu 007/PTK/VI/2004 - Ketentuan Umum Rantai Suplai
2. Buku Kedua 007/PTK/VI/2004 - Pedoman Pelaksanaan Barang/Jasa
3. Buku Kedua 007/PTK/VI/2004 - Lampiran

Dengan dibukanya folder baru ini di situs www.migas-indonesia.net, maka dokumen "Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor KKS" saya pindahkan dari attachment Milis Migas Indonesia ke folder di atas.


Tanggapan 10 - Kristiawan


Rekan Migas,
Mau ikut nimbrung diskusi SCM.
Procurement dibutuhkan pada tahap project ( ~ mengubah lahan kosong jadi plant siap pakai ) maupun pada tahap operasional dari plant tsb.
Sebagai tambahan info untuk diskusi SCM, berikut adalah ringkasan dari proses procurement di suatu project selama proses planning - executing - monitoring - closing dari project tsb. Referensi : Project Management Institute, PMBOK 3rd Edition.

1. Plan Purchase & Acquisition
Dalam tahap planning ini, project management team (PMT) membuat make or buy analysis / buy or lease / do it ourselves or subcontract analysis, kemudian membuat keputusan tentang barang / jasa yang harus di procure untuk project tsb. Selanjutnya PMT memilih jenis kontrak yang sesuai untuk pekerjaan-2 tsb.
2. Plan Contracting
Kegiatan ditahap ini adalah menyusun procurement document yang akan disampaikan ke sellers. Evaluasi kriteria pemenang juga disusun ditahap ini. Procurement document antara lain berisi : background information, prosedur untuk menjawab, spesifikasi pekerjaan, format pricing, schedule, draft terms & conditions of contract, dst.
3. Request Sellers Response
Prospective sellers menerima procurement document, selanjutnya PMT akan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan sellers sehingga memungkinkan mereka untuk mengajukan penawaran.
4. Sellect Seller
Menerima, menganalisa penawaran & menentukan pemenang dengan menggunakan evaluasi kriteria yang sudah disusun sebelumnya.
5. Contract administration
Dilakukan selama pekerjaan berlangsung, bertujuan untuk memastikan bahwa kedua belah pihak menjalankan kewajibannya sebagaimana tersebut dalam kontrak.
6. Contract closure
Ada 2 kemungkinan contract closure : pekerjaan selesai atau pekerjaan di-terminate sebelum selesai.
Contract closure dibutuhkan untuk melindungi legal interest dari kedua belah pihak.

Demikian ringkasan procurement management di suatu project, sebagai tambahan info untuk diskusi ini.

Comments

  1. Mkasi atas ringkasannya,,, :)
    saya ijin copas bwat tugas ... :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...