Sebenarnya apa sih "Shale Oil" tsb?
Apa bedanya dgn crude dan gas alam yg sekarang dari sisi explorasi dan proses produksi serta transportasi?
Tanya - Dirman Artib
Rekan milis migas_Indonesia,
Baru baca berita BBC bahwa :
Last month the International Energy Agency (IEA) said that a steeper-than-expected rise in US shale oil reserves would mean the US would change from the world's leading importer of oil to a net exporter over the next five years.
Sebegitu potential nya "shale oil", maka tentu akan berdampak economy terutama oil/gas/energy market.
Sebenarnya apa sih "Shale Oil" tsb?
Apa bedanya dgn crude dan gas alam yg sekarang dari sisi explorasi dan proses produksi serta transportasi?
Tanggapan 1 - Administrator
Mas Dirman
Pertanyaannya saya cc kan ke Moderator Unconventional Gas untuk menjawab ya.
Tapi untuk mengomentari berita dari BBC tersebut mas Dirman bisa baca posting saya mengenai Energy Report BP tahun 2013 sudah tergambarkan disana jawabannya.
Tanggapan 2 - Joko Sosiawan Trikukuh
Mau ikutan nimbrung.
Terjemahan sederhananya unconventional reservoir adalah dimana untuk primary recovery (produksi pertama kali) sudah harus dilakukan stimulasi terhadap reservoirnya, ini dikarenakan permeabilitas alamiah dari "reservoir" itu sangat kecil.
Dalam konteks shale oil/gas Yang di kejar bukan lagi wadah2 (reservoir) yang biasa (batupasir atau batu gamping) dimana hidrokarbon tertampung setelah matang dan bermigrasi dari sumber tapi langsung ke sumber (source rock) dimana minyak/gas itu di "masak".
Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal tersebut
Comments
Post a Comment