Turbine meter digunakan untuk aplikasi upstream, yang nantinya akan dibagi menjadi flow yang menjadi lebih kecil, atau aplikasi downstream, yang dari banyak flow lebih kecil, digabung menjadi flow yang lebih besar.
Kalo PD meter biasanya digunakan untuk aplikasi flow yang lebih kecil, bilamana turbine pada upstream, maka PD meter pada downstream.
Turbine meter lebih rentan pada turbulensi, sehingga pada bagian upstream dari turbine itu perlu dipasang anti turbulen, seperti vane atau yang lainnya. juga ada syarat jarak minimal upstream dan downstream dari turbine itu yang harus bebas dari pipe tapping.
Seperti untuk upstream minimal 10x dari diameter pipa dan downstream 5x dari diameter pipa.
Tanya - vaulzan
Saya mau tanya kelebihan dan kekurangan turbine meter di bandingkan PD meter untuk aplikasi custody meter oil.
manakah yang lebih baik di gunakan untuk oil yang agak dirty. apakah BP migas memboleh kan PD meter untuk custody meter?
Terimakasih,
Tanggapan 1 - djohan.bingito
Bang Vaulzan,_
kalau mau milih antara turbinemeter dan PDmeter bisa dibandingin viscositycairan yang mau diukur, turbinemeter tidak bagus untuk high viscous liquid.Kalau liquidnya kotor (banyak pasir, sludge atau lainnya) baik turbinemeteratau PDmeter mungkin gak cocok karena dua2nya pakai moving parts, perludicari flowmeter lainnya misalnya ultrasonic (untuk gas sudah di approveMIGAS, yang liquid perlu ditanyakan), magnetic atau coriolis tapi perludicek ke MIGAS apakah sudahdiapprove untuk aplikasi metering.
semoga bemanfaat
Tanggapan 2 - Maison Des Arnoldi
Tergantung kepada viscositynya, berdasarkan API keduanya dapat/ boleh yang berbeda yaitu ketelitiannya, untuk viscosity relatif besar (crude, LSWR) disarankan pakai PD meter. untu viscosity rendah (kerosine, avtur, premium, diesel) disarankan pakai PT meter. keduanya harus dilengkapi dengan prover dan flow dan prover computer.
Tanggapan 3 - Gary W wiwaha_g
Selain menggunakan Magnetic Flowmeter, bisa juga menerapkan V-Cone Flowmeter. Tp sekali lagi bisa cek dan recek ke Migas untuk penggunaan flowmeter tersebut.
Tanggapan 4 - Sofyan Yusuf sofyan2@pertamina
Untuk info tambahan jika ingin mengetahui Meter apa yang cocok digunakan untuk keperluan operasi anda silahkan lihat Meter Selection Guide di web site ini :
http://info.smithmeter.com/appliguide/application_new.asp
Mudah mudahan bermanfaat.
Tanggapan 5 - priyo_a_s
Pak Vaulzan,
Berdasarkan pengalaman saya, turbine meter digunakan untuk aplikasi upstream, yang nantinya akan dibagi menjadi flow yang menjadi lebih kecil, atau aplikasi downstream, yang dari banyak flow lebih kecil, digabung menjadi flow yang lebih besar.
Kalo PD meter biasanya digunakan untuk aplikasi flow yang lebih kecil, bilamana turbine pada upstream, maka PD meter pada downstream.
Turbine meter lebih rentan pada turbulensi, sehingga pada bagian upstream dari turbine itu perlu dipasang anti turbulen, seperti vane atau yang lainnya. juga ada syarat jarak minimal upstream dan downstream dari turbine itu yang harus bebas dari pipe tapping.
Seperti untuk upstream minimal 10x dari diameter pipa dan downstream 5x dari diameter pipa.
Kalo masalah akurasi, saya rasa itu relatif sama, walau kedua device ini memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibanding flow meter yang lain seperti orifice, venturi, magnetic, etc.
Tapi untuk aplikasi high viscosity, perlu dicoba yang tidak menggunakan moving parts.
Mohon pencerahan juga dari para metering specialist...
Pak Djohan dan Pak Gary,,
ReplyDeletehanya berbagi informasi saja bahwa prinsip kerja Magnetic Flow meter berdasarkan induksi medan magnet terhap fluida yang mengalir, dimana fluida tersebut disarankan memiliki nilai conductivity min 5 microSiemens. Sementara dalam kasus ini Oil yang dirty properties fluida-nya tidak memiliki nilai conductivity. Artinya Magnetic Flow meter tidak dapat digunakan akurat terhadap pengukuran Fluida Oil.
Pak Vaulzan,,
Untuk Oil metering biasanya digunakan Turbine dan PD meter. Keduanya merupakan flow meter dengan mechanical / moving part didalamnya, untuk kasus dirty fluid terkadang umur-nya tidak panjang, karena akan merusak mechanical / moving part tsb. Solusinya dipasang strainer sebelum flow meter dan perlu dilakuakn maintenance berkala pada strainer tsb. Solusi lain yang lebih baik adalah memilih Flow meter type Coriolis.
referensi :
http://www2.emersonprocess.com/en-US/brands/micromotion/industries/oil-and-gas/upstream-production/custody-transfer/Pages/index.aspx
Jika ada hal lain yang perlu menjadi bahan diskusi terkait solusi Flow meter silahkan dapat dishare. saya open juga untuk diskusi ini via japri.
Thanks.