Skip to main content

NEMA 4X

NEMA 4X digunakan outdoor untuk Corrosion resistant , tetapi dengan factory  Sealed modifikasi atau Positive pressure , NEMA 4X akan comply dengan Class I,Div-2,Group D.



Pembahasan - budhirahardjo2000

Dear All,

Menjawab pertanyaan rekan milis mengenai NEMA 4X sejauh ini NEMA 4X digunakan outdoor untuk Corrosion resistant , tetapi dengan factory  Sealed modifikasi atau Positive pressure , NEMA 4X akan comply dengan Class I,Div-2,Group D.



Tanggapan 1 - Budhi, Swastioko (Singgar Mulia)



"tetapi" nya itu pak Budhi yang perlu diperhatikan. Seperti misalnya kalau dalam suatu panel kita melakukan positive pressure (teknik ini sudah jarang diaplikasikan di dalam mayoritas panel instrumentasi), yah kategorinya sudah tidak hazardous lagi dong... Begitu juga dengan factory sealed modification seperti hermetically sealed.



Tanggapan 2 - Fauzul JOB @ tripatra


Kayaknya masalah utama adalah requirement spek tidak complete ngomongnya.

Saya dulu pernah ngalami seperti itu juga. Hanya saja penyeleseian akhir waktu itu adalah menggeser posisi panel ke luar dari area hazardous.

Karena meski dimodif sekalipun akan menimbulkan resiko maintenance, selain kalo mau bikin NEMA 7 delivery jadi lama.

Makanya sebenernya disinilah art untuk menyeleseikan masalah yang ada.

Menghindari resiko ada dua cara : mencegah peralatan tersebut agar tidak kemasukan gas sehingga saat terjadi percikan selama switching tidak menjadi sumber ledakan, atau emang mau bikin panel sedemikian rupa sehingga saat ada ledakan panel tetep kuat (nema 7). Jadi tergantung tujuan akhir, mau panel yang kalo diledakin cuek atau buat panel yang jangan sampe menjadi sumber ledakan.

Yang susah memang saat ada di platform. Ruang yang tersedia sempit. Hehe....pusingnya kayak mikir renov rumah kita yang kecil aja...



Tanggapan 3 - budhirahardjo2000


Deal All,

Memang seharusnya yang paling tepat adalah NEMA 4X/7, tetapi kenyataan  EPC kontraktor akan berusaha untuk mengurangi Cost dengan melakukan  MODIFIKASI di-project saya " Current Project Saat ini " juga melakukan  modifikasi dengan Factory Sealed/Positive Pressure dilengkapi dengan  Breather And Drain dan dalam spesifikasinya mengatakan demikian tidak  disinggung mengenai NEMA 4X/7.Saya kira dari segi cost mungkin jauh  lebih murah dengan " 4X modified", rata-rata kontraktor akan memilih  cara ini.(Termasuk dalam Katalog yang disinggung hanya cenderung pada  NEMA 4X)

Demikian info tambahan dari Pak Budhi.


Tanggapan 4 - Arief Rahman Thanura


Pak Budhi,

Sebetulnya bisa menimbulkan misleading kalau mengatakan NEMA-4X/7 adalah metode paling tepat. Untuk Class I Div-2 metode yang bisa digunakan cukup banyak. Bahkan kalau misalnya ada requirement untuk onlime power pada saat maintenance, maka NEMA-7 justru bukan metode yang tepat. NEMA-7 sebenarnya diperuntukkan untuk instalasi di Class I Div-1 (Otomatis bisa untuk Class I Div-2) di mana explosion diperkenankan terjadi pada peralatan electronic-nya. Makanya pada posisi enclosure terbuka, power harus dimatikan (Off) karena porteksinya sudah tidak efketif lagi. Jadi tidak ada yang paling tepat. Yang bisa dikatakan adalah bahwa masing-masing metode diaplikasikan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi dan bergantung specific requirement site-to-site.

Untuk Class I Div-2 banyak sekali metode proteksi yang bisa dipakai, salah satunya adalah Positive Pressure (Biasanya disebut Purging System) seperti email anda di bawah. Menyimpulkan bahwa purging dipilih supaya ngirit cost, bisa saja betul, bisa saja tidak. Siapa tahu ada reason khusus yang pada saat pelaksanaan proyek sehingga akhirnya memilih purging system.

Kalau anda tidak menemukan di NEMA, anda bisa refer ke NFPA dan IEC yang mengatur mengenai Protection system untuk purging system.

Mengenai istilah "4X modified", menurut saya secara terminology kurang tepat dan tidak pernah dipkai serta bisa membuat misleading. Sebaiknya digunakan istilah yang commonly dipakai dan supported by standard.

Thanks,

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...