Skip to main content

Foaming

Secara definisi foaming adalah melarutnya fasa gas ke dalam fasa padat atau cairan. Secara teknis diindustri migas foaming merujuk pada timbulnya buih pada fasa cairan,bisa di crude oil, di produced water, di glycol maupun di senyawa amin.
Foaming terjadi bila ada agitasi yang menyebabkan fasa gas tadi masuk ke fasa liquid (kita bicara di industri migas), dan foaming akan semakin banyak terbentuk bila ada zat yang disebut foamer, umumnya berupa surfactant.
Ciri2 terbentuknya foaming,kalau di glycol unit dan di amine unit, biasanya terjadi penambahan make up chemicalnya, lalu produk yg dihasilkan
offspec,misalnya gas menjadi kurang kering (untuk glycol unit) atau gas masih bersifat asam (untuk amine unit). Kadang terjadi juga masalah di pompa karena foaming yg terbentuk bisa merusak pompa.
Generic MDEA adalah MDEA teknis,belum dicampurkan bahan kimia lain, puritynya diatas 99 %.


Tanya - m3g4 cahyanti2000


Tolong donk moderator....urgent nich....

-yang dimaksud foaming
- indikasi terjadinya foaming di packed tower apa yach?
-bila terjadi foaming, benarkah antifoam harus diinjeksikan kontiyu
berkelanjutan pada sistem sirkulasi amine
-apa yang menyebabkan foaming di absorber dan bagaimana cara mengatasinya
-apa yang menyebabkan foaming pada regenerator dan bagaimana cara mengatasinya
-apa yang menyebabkan degradasi pada amine system solvent dan tanda-tandanya secara visual
-nama-nama chemical yang dikategorikan sebagai primary, secondary, dan tertiaryamine solvent pada proses AGRU
- apa yang dimaksud dgn generic MDEA, formulated MDEA, dan activated MDEA
-kenapa dan kapan harus digunakan activator dalam MDEA solvent (AGRU)

Makasih byk buat bantuannya....


Tanggapan 1 - diki ihwan


Mbak,,

Boleh tau tujuan dari beberapa banyak pertanyaan dibawah ini apakah butuh informasi untuk data/ makalah saja?

atau mbak butuh bantuan langsung teknis di lapangan mengani foaming ini?


Tanggapan 2 - m3g4 cahyanti2000

Buat makalah mas...mksh byk...


Tanggapan 3 - BonyBudiman


1. Secara definisi foaming adalah melarutnya fasa gas ke dalam fasa padat atau cairan. Secara teknis diindustri migas foaming merujuk pada timbulnya buih pada fasa cairan,bisa di crude oil, di produced water, di glycol maupun di senyawa amin.
2. Foaming terjadi bila ada agitasi yang menyebabkan fasa gas tadi masuk ke fasa liquid (kita bicara di industri migas), dan foaming akan semakin banyak terbentuk bila ada zat yang disebut foamer, umumnya berupa surfactant.
3. Ciri2 terbentuknya foaming,kalau di glycol unit dan di amine unit, biasanya terjadi penambahan make up chemicalnya, lalu produk yg dihasilkan
offspec,misalnya gas menjadi kurang kering (untuk glycol unit) atau gas masih bersifat asam (untuk amine unit). Kadang terjadi juga masalah di pompa karena foaming yg terbentuk bisa merusak pompa.
4.Generic MDEA adalah MDEA teknis,belum dicampurkan bahan kimia lain, puritynya diatas 99 %.


Tanggapan 4 - m3g4 cahyanti2000


Mksh byk atas jwbanya...sangat membantu sekali...


Tanggapan 5 - Fajri Julisyah


Mba, sebaiknya berikan dulu apa latar belakangnya;

Btw, saya coba kasih jawaban mudah-mudahan membantu,


-          Indikasi foaming bisa dilihat pada pressure differential

-          Antifoam injection tidak selalu kontinyu, apabila sudah turun pressure differential nya bisa dihentikan.

-          Penyebab foaming biasanya temperature absoben dan absorbat tinggi diatas desain

-          Penyebab foaming di absorber dan regenerator hamper sama

-          Lihat data sheet untuk symton degradasi

-          Nama-nama pada proses AGRU di Tanya mbah google aja

-          Generic MDEA belum ada tambahan bahan lain (lihat google), formulated dan activated MDEA artinya sudah ada tambahan bahan lain atau dari jenis alkanolamine lain nya dg komposisi tertentu

-          Kapan pengunaannya…ya sesuai dengan desain proses anda


Mudah bisa membantu, dan lebih wise lagi dalam penggunaan kata-kata di milis ini.


Tanggapan 6 - witoyo91

Semua jawaban sudah disampaikan oleh mas Boni dan mas Fajri. Saya hanya
menambahkan beberapa yg belum disampaikan oleh mas Boni dan mas Fajri :

1. Penyebab foaming:
- liquid hydrocarbon yg terikut ke amine system.
- particle padatan yg terbawa di amine system.
- heat stable salt.
- Chemical dari corrosion inhibitor yg tidak compatible dengan amine system
- Excessive anti foam.

2. Indikasi foaming bisa juga terlihat level kolom yg tinggi (level indikasi
palsu karena terjadi foaming)

3. Tanda tanda degradasi amine:
- dari lab konsentrasi amine menurun
- pressure drop di filter cepat naik

3. primary amine:MEA, secondary amine: DEA, tertiary amine: MDEA

4. aktivator amine: piperazine sudah dicampur dengan chemical amine waktu
pembelian.

Semoga bermanfaat.


Tanggapan 7 - BonyBudiman

Saya tambahahin dikit mengenai generic dan formulated amin (MEA/MDEA), jadi yg generic itu digunakan sudah sejak awal teknologi absorobsi gas CO2 dan H2S, yg generic ini harganya relatif murah karena termasuk barang komoditi... namun kelemahannya adalah di selectivitasnya, artinya yg diserap sama generic amin ini bukan hanya CO2 dan H2S tapi juga sebagian gas lain termasuk gas dengan atom berantai pendek ceperti methane dan ethane (padahal gas2 ini khan justru punya nilai ekonomis), nah saat ini dikembangkan formulated amine yg memiliki kelebihan dalam hal selectivity, Capex dan Opex.... harga chemical ini memang lebih bahal, tapi peralatan yg dibutuhkan untuk absorpsi menjadi lebih kecil dan pemakaian per satuan waktunya pun lebih sedikit, contoh formulated amine seperti dari BASF dan dari Dow (Ucarsol).

Comments

  1. Sekedar tambahan aja Mbak.
    Foaming itu biasanya terjadi krn temperatur absorben nya terlalu rendah,,sehingga menyebabkan terkondensasinya HC berat didalam feed gas. HC yang terkondensasi itu salah penyebab Foaming pada menara absorber.
    Mudah2an info ini bisa membantu,,,,

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...