Skip to main content

Pencerahan Gravel Pack Sand

Saya ingin tahu kegunaan gravel pack sand dan fracturing sand dengan  standar API RP 58 dalam oil industry. Trus, GPS ini punya dua jenis 20/40  dan 40/60, Bisa dijelaskan perbedaan kegunaannya? Kalau dilihat memang  ukuran mesh-nya berbeda tapi saya ingin tahu perbedaan kegunaannya.
Kebetulan saya punya barangnya dan saya ingin lebih mengetahui kegunaannya  (maklum anak ingusan yang baru belajar E&P-red).


Tanya - Adhia Utama Jauharuddin Madhan
Bapak2 dan Ibu2 yang terhormat,
Perkenankan saya yang sangat awam ini meminta sedikit penjelasan...
Saya ingin tahu kegunaan gravel pack sand dan fracturing sand dengan  standar API RP 58 dalam oil industry. Trus, GPS ini punya dua jenis 20/40  dan 40/60, Bisa dijelaskan perbedaan kegunaannya? Kalau dilihat memang  ukuran mesh-nya berbeda tapi saya ingin tahu perbedaan kegunaannya.
Kebetulan saya punya barangnya dan saya ingin lebih mengetahui kegunaannya  (maklum anak ingusan yang baru belajar E&P-red).


Tanggapan 1 - Doddy Samperuru  

Dear Pak Adhia,

In gravel pack method, sand is used to hold the formation sand & preventing  it from coming in into the wellbore. Then a screen is needed to hold this  gravel pack sand in place. In fracturing, sand (aka proppant) is used to hold the fractures open &  preventing it from closing in after we stop the pumping.
Sand/proppant size is controlled by the formation sand size. Once we know  the size of the formation sand, we can use different methods to determine  the required size of the sand/proppant. The most popular one is the Sacier  method. Others are Schwartz, Stein, Hill & Coberly methods. The  sand/proppant size is bigger than the formation sand size. How much bigger,  depends on what method are you using. 20/40 sand has grain diameter ranging from 0.0165 to 0.033in. 40/60 sand:
0.0098 to 0.0165in. 40/60 sand is used if the formation sand is finer  relatively to 20/40 sand.


Tanggapan 2 - Adhia Utama Jauharuddin@elnusa

Thank you for all the comments and answer...
For further question, I need to ask several question about hydraulic fracturing...

* Hydraulic fracture is formed when a fluid is pumped down the well at high pressure for short periods of time (mainly hours). Why it's only for short periods of time?

* What is "hydraulic fracturing in situ stress"?

* Usually sand carried by the high viscosity additives into the fractures to keep them from closing when the pumping pressure is released. What kind of additives that is used to carry the sand?


May be that's all for now and I can assure you I will ask more and more question about E&P until I get everything...


Tanggapan 3 - Doddy Samperuru

Dear Pak Adhia,

At 03:03 PM 3/15/2004 +0700, Adhia Utama Jauharuddin Madhan wrote:
 
For further question, I need to ask several question about hydraulic  fracturing...
* Hydraulic fracture is formed when a fluid is pumped down the well at  high pressure for short periods of time (mainly hours). Why it's only for  short periods of time?

I think you are referring to pumping time, which is determined by job  design (volume of fluids & slurry, rate of pumping, the geometry of  fractures, perforations depths, size of tubings, etc.). In DSF (Duri Steam
Flood) & Kern River field, for example, pumping time is only less than an  hour & the total fluid volume is roughly a couple of thousand gallons. In  deep HPHT gas wells in Texas, pumping time is usually more than three hours  & the volume could be more around 50,000 gallons.
The basic idea is, we pump fluids down the tubing into the perfs, we frac  the formation with the fluids (some fluids loss into the formation), we  fill the fractures with the proppant gradually until it reaches the optimum  density, then we stop pumping. Wait until the fractures stabilize. From  here we can see that the overall time depends on many factors.

* What is "hydraulic fracturing in situ stress"?

This is pressure from the surrounding formation rocks which acting onto the  fractures. It tends to keeping the fractures closed. It controls the  geometry of the fractures. In order for us to be able to propagate the  fractures, we must overcome this pressure. Once it's done, we need to put  proppant inside the fractures so it will be kept open.

* Usually sand carried by the high viscosity additives into the fractures  to keep them from closing when the pumping pressure is released. What kind  of additives that is used to carry the sand?

The correct terms will be ".... sand carried by the high viscosity fluids  into the fractures...". The fluids consist of gelling/viscosifier agent,  water & different additives. Additives are chemicals to control one or more  properties of the fluids. There are more than one hundred type of  additives. There were some discussions about these fluids previously in  this milis.

Comments

  1. Thanks for all your efforts that you have put in this. Very interesting info.Gravel dealers alabama

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...