Sebelum menentukan tungsten itu palsu atau tidak, mungkin beberapa hal ini perlu diperiksa lagi:
1. Jenis Material yang di-las
2. Proses pengelasannya (full process or combined process) e.g.
GTAW/SMAW
2. Polarity yg digunakan (DC-EN, DC-EP or AC)
3. Penggunaan Arus (ampere)
4. Jenis defect (kalau ada repair)
4. Pengetesan terhadap weldment dengan PMI atau sejenisnya untuk
mengetahui ada tidaknya unsur Tungsten yang tercampur.
Tanya - rahmat ardiansyah
Kepada Saudara-Saudara yang berkecimpung di pengelasan,
Saya pernah bertanya di grup milis ini mengenai Tungsten Electrode EWTH2. Masalahnya adalah saya sering dikompalin oleh juru las kami yang merasa bahwa EWTH2 merek "W" yang dipakai sekarang ini terlalu cepat habis. Katakanlah kalau sebelumnya 1 batang EWTH panjang x mm dapat diapakai mengelas sejumlah y joint untuk ukuran pipa yang sama, sekarang hanya bisa untuk mengelas 1/2 nya saja.
Mohon kepada Bapak-Bapak apakah punya pengalaman yang sama atau memberitahu saya bagaimana cara mendeteksi jika EWTH2 itu ternyata palsu.
Terma kasih sebelumnya.
Tanggapan 1 - DARMAYADI
Pak Suparno Yth,
Untuk mengetahui apakah suatu produk tersebut palsu atau tidak adalah dengan meminta Mill Test Certificate pabriknya, jika kuatir dengan copy, mungkin bisa minta diperlihatkan mill test certificate yang asli ( Mill test certificate asli tidak bisa dimiliki, hanya untuk dilihat saja. Kemudian kalau mau melihat boros atau tidaknya, tidak bisa dinilai hanya dari panjang las nya aja..... tetapi harus dilihat dari beberapa factor seperti yang disebutkan oleh Mas Agus. Kemudian yang lebih penting lagi lagi adalah cara karyawan bapak menggerinda tungsten tersebut. Kadang kala, proses penggerindaan juga bisa menyebabkan tungsten menjadi boros. Sebaiknya bapak pakai alat gerinda khusus untuk tungsten. Cara pengoperasiannya sangat simple, jadi semua orang bisa pakai.
Tanggapan 2 - Cak Agus agus
Pak Rahmat,
Sebelum menentukan tungsten itu palsu atau tidak, mungkin beberapa hal ini perlu diperiksa lagi:
1. Jenis Material yang di-las
2. Proses pengelasannya (full process or combined process) e.g.
GTAW/SMAW
2. Polarity yg digunakan (DC-EN, DC-EP or AC)
3. Penggunaan Arus (ampere)
4. Jenis defect (kalau ada repair)
4. Pengetesan terhadap weldment dengan PMI atau sejenisnya untuk
mengetahui ada tidaknya unsur Tungsten yang tercampur.
Tolong rekan2 lain mengoreksi bila ada yang salah diatas atau menambahkan.
Tanggapan 3 - rahmat ardiansyah
Pak Agus tambah data saya:
Tanggapan 4 - Cak Agus
Pak Suparno (maaf sebelumnya saya salah sebut),
Saya mencoba untuk figure-out masalahnya:
1. Tidak ada masalah dg material Carbon Steel dg thick 3,2mm.
2. Diasumsikan Straith-polarity atau DC-EN dengan proses las: full GTAW. 3&4. Tampaknya arus (amperage) yang digunakan cukup tinggi >100A untuk thick 3mm. Supaya pengelasan bagus & cepat, maka kecenderungan welder adalah dengan menggunakan panjang busur las besar (arc length besar) karena ampere tinggi, akibatnya shielding gas tak cukup meng-cover selama proses pengelasan berlangsung (liquid-solidifikasi) sehingga terjadi porosity. IP juga terjadi karena proses pengelasan cenderung cepat, karena kalau kecepatan lambat akan hancur (melting). Akibat dari semua itu, pada tungsten akan cepat tumpul karena termakan api-las, ditambah lagi bila peruncingan tungsten dilakukan dengan batu gerinda, akan cepat habis. (Sebaiknya seperti yg disarankan pak Darmayadi)
Saran sebagai alternatif solusi,
Selain memeriksaan millcert tungsten seperti saran Pak Darmayadi. Mungkin pada join-design-nya seperti ini; root gap = 2-4mm, root face = 0-1mm. Kemudian dengan menggunakan tungsten dia lebih kecil (1/8") dan ampere = 70 - 120. Arc length tidak lebih 2xDia. Filler. Kecepatan las dikurangi untuk mendapat penetrasi yg cukup. Kalau bisa dimonitor, Heat Input diusahakan kurang dari 2,5 kJ/mm.
Peruncingan tungsten sebaiknya menggunakna gerinda khusus untuk tungsten.
Silahkan rekan-rekan welding yang lain menambah atau mengoreksi.
Semoga berhasil,
Tanggapan 5 - rahmat ardiansyah
Pak Dar,
Saya uacpkan terima kasih atas jawabannya, ok Tanggal 6 Maret saya tunggu, kalau bisa datang dekat jam makan siang entar saya traktir makan siang khas Mandailing. Ok.
Comments
Post a Comment