Skip to main content

Mutu Aluminium

Mutu aluminium untuk proses extrusion harus mengikuti standard material itu sendiri dan juga standard dari proses dia ( billet) dari aluminium batangan ( ingot ) sampai menjadi billet siap extrusing. Adapun proses yang dialami adalah ; Melting - alloying --filtering -- casting ( air slip )- homogenizing - cutting - preheat - Extrusing.

Untuk mendapatkan qualitiy yang memenuhi standard maka semua prosesnya tentu juga harus memenuhi standard.
1. Material ---- Komposisi kimia setelah casting dan alloying : harus sama dg standard material spt AL 6063 , 6061 T5 dll. Berapa komposisnya tinggal mencocokkan dengan hasil uji spectrometrinya.
2. Filtering : sebelum dicasting harus dibuang dari impuritiesnya molten metal tsb.
3. Casting ; Harus dapat menghasilkan billet yang baik dan mulus pada kulitnya ( yang terkenal adalah proses casting dengan maxi cast air slip casting.
4. Homogenising ; batangan billet hasil casting harus dikirim ke dapur homogenisasi untuk menghomogenkan struktur dari as cast tersebut sehingga menjadi rata dan butirnya bulat bulat. Untuk mendapatkan hasil homogenising ini maka temperatur dan waktunya harus disesuaikan dengan standard yang ada untuk extrusi.
5. Bila perlu dilakukan uji mechanical test, dan kekerasan untuk mendapatkan kekuatan yang sesuai dengan standard ( ASTM )


Tanya - ARGA TTW arga@ttwindonesia

Dear Rekans,

Mohon pencerahan, mungkin ada yang pernah tau tentang 'Syarat mutu paduan
aluminium untuk ekstrusi'.

Mungkin ada di Standar Industri Indonesia SII-0405-81.

Apakah ada yang punya atau bisa lihat di internet, alamat websitenya apa?

Terima kasih atas infonya.


Tanggapan 1 - Eka Kurnia


Coba dilihat di SNI 07 - 0417 - 1989 "Syarat mutu paduan aluminium ekstrusi" Standar ini menetapkan persyaratan mutu paduan aluminium ekstrusi yang meliputi komposisi kimia sesuai bidang penggunaannya. Dilihat dari tahunnya kemungkinan akan mengalami revisi. (ref: http://www.bsn.or.id/PENGUMUMAN/SNI/USULAN_REVISI.cfm)

Mudah2an membantu.


Tanggapan 2 - Suriadi suriadi@corelab


Pak Arga,

Aluminium ekstrusi salah satunya adalah aluminium alloy AA6061, untuk komposisi dan propertiesnya silahkan link:
http://www.efunda.com/materials/alloys/aluminum/show_aluminum.cfm?ID=AA_6061
&prop=all&Page_Title=AA%206061

Barangkali ada lagi yang ingin menambahkan?


Tanggapan 3 - novembri nov

Mutu aluminium untuk proses extrusion harus mengikuti standard material itu sendiri dan juga standard dari proses dia ( billet) dari aluminium batangan ( ingot ) sampai menjadi billet siap extrusing. Adapun proses yang dialami adalah ; Melting - alloying --filtering -- casting ( air slip )- homogenizing - cutting - preheat - Extrusing.

Untuk mendapatkan qualitiy yang memenuhi standard maka semua prosesnya tentu juga harus memenuhi standard.
1. Material ---- Komposisi kimia setelah casting dan alloying : harus sama dg standard material spt AL 6063 , 6061 T5 dll. Berapa komposisnya tinggal mencocokkan dengan hasil uji spectrometrinya.
2. Filtering : sebelum dicasting harus dibuang dari impuritiesnya molten metal tsb.
3. Casting ; Harus dapat menghasilkan billet yang baik dan mulus pada kulitnya ( yang terkenal adalah proses casting dengan maxi cast air slip casting.
4. Homogenising ; batangan billet hasil casting harus dikirim ke dapur homogenisasi untuk menghomogenkan struktur dari as cast tersebut sehingga menjadi rata dan butirnya bulat bulat. Untuk mendapatkan hasil homogenising ini maka temperatur dan waktunya harus disesuaikan dengan standard yang ada untuk extrusi.
5. Bila perlu dilakukan uji mechanical test, dan kekerasan untuk mendapatkan kekuatan yang sesuai dengan standard ( ASTM )

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga membantu ...

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal tersebut

Apa itu HSE ?

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program  HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas . Pembahasan - Administrator Migas Bermula dari pertanyaan Sdr. Andri Jaswin (non-member) kepada Administrator Milis mengenai HSE. Saya jawab secara singkat kemudian di-cc-kan ke Moderator KBK HSE dan QMS untuk penjelasan yang lebih detail. Karena yang menjawab via japri adalah Moderator KBK, maka tentu sayang kalau dilewatkan oleh anggota milis semuanya. Untuk itu saya forward ke Milis Migas Indonesia. Selain itu, keanggotaan Sdr. Andry telah saya setujui sehingga disk

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan