Skip to main content

Simulator Temperature Radiasi

"Numpang tanya, ada yg tau simulasi untuk menghitung temperature beamed struktur untuk flare akibat radiasi yg diterima? Jadi ceritanya saya punya flare yg mau dinaikin kapasitasnya, cuma nggak tau apakah strukturnya masih mampu atau tidak. menurut orang struktur, yg mereka perlukan adalah temperaturnya, sementara orang proses cuma bisa ngasih radiasi pake flaresim. Di flaresim sendiri ada fasilitas untuk menghitung temperatur, tapi apakah itu bisa dipakai?"


Tanya - Zaki Hatmanda hatmanda


Halo semua,
Numpang tanya, ada yg tau simulasi untuk menghitung temperature beamed struktur untuk flare akibat radiasi yg diterima?
Jadi ceritanya saya punya flare yg mau dinaikin kapasitasnya, cuma nggak tau apakah strukturnya masih mampu atau tidak. menurut orang struktur, yg mereka perlukan adalah temperaturnya, sementara orang proses cuma bisa ngasih radiasi pake flaresim.
Di flaresim sendiri ada fasilitas untuk menghitung temperatur, tapi apakah itu bisa dipakai?
Trims utk sharingnya....


Tanggapan 1 - roeddy setiawan roeddyes


Dear Pak Zaki,

Saya kira kalau buat hitung temp beam, bikin neraca panas saja. dengan batasan yang bagus. heat intake anda tyahu katanya.

Transfer panas yang terjadi radiasi dan kondksi ????.
wind chilling dihitung heat transfer area dr Beam, cari U ambient temp.

Saya kira soal ini soal transient heatr transfer biasa.
Kalau beam anda ahirnya ada diatas ambient, tidak bisa terus naik. karena suatu ketika panas mulai bocor

Soal yang tidak kurang penting nya process eng mengijinkan Flare nya diperbesar, berapa besar diperbesarnya.???

Mudah 2 an assesmentnya mulai dari noise, dan seterusnya ,,,, kalau jumlah flare sampai sesuai dengan rate yang lebih besar, ada soal apinya lift off lalu cus mati, atau bisa jug
ag endut endut karena pressure tidak sama;

Kalau flare itu dipakai juga tapi ,saya asume sudah dihitung lagi , masing masing relief source akan mengalami kenaikan resistance di tiap node nya;.selanjutnya apa ada kemungkinan stream nya condensing kalu iya tentunya ada yang harus di adakan buat menurunkan atawa menghilangkan risiko, jangan sampai condensing phase kebawa terus sampai ke flare..... ,,,, lalu ya hujan api...

Saya kira ini pernah terjadi si area laut jawa. condensing phase terbawa terus, ....
dan hujan api, dibawah flare ada beberapa perahu sedang mancing ikan kembung. byur ..... mana ada tukang mancing seperti hanoman yang tahan api......



Tanggapan 2 - Zaki Hatmanda hatmanda


Thanks banget buat responsenya. iya sih, secara umum heat transfer aja (walau ujungnya transmissivity atau absoprtion atau apalah bakalan ditebak). cuma buat mulai bikinnya suka nggak ada waktu. kasih buat mahasiswa aja kali ya buat kerja praktek.

Gimana dengan teman2 di engineering company? gimana tuh akhirnya ada flare stack yg di lapisi alumunium, pake itungan excel aja atau ada softwarenya?


Tanggapan 3 - suseno sastrosunarno


Pak Zaki,

Flaresim juga bisa untuk memenentukan temperature yg bisa diterima beam tersebut.
Dengan point to point option, software tersebut bisa memprediksi setiap koordinat yg diinput-in. caranya memang agak memerlukan waktu buat orang process, karena mereka perlu input juga dari gambar structure beam.
Dari gambar stucture tersebut akan ditentukan koordinatnya dari flare tipsnya. misalnya sepanjang flare boom tersebut dibikin 15 titik. setiap titik tersebut di-inputin ke falresim untuk mendapatkan radiasi dan impacted temperature di titik tersebut. kalo di jakarta, sofresid/saipem ato worley udah biasa melakukannya, saat mereka ngerjain proyek2 di Total.

Software lain juga bisa misalnya ShellFred, cuman software ini hanya digunakan buat project2 di shell aja.


Tanggapan 4 - Crootth Crootth


Jangan lupa juga Pak Zaki,

Beberapa perhitungan manual juga dapat dilakukan, dengan methode yang diperikan dalam buku CCPS-CPQRA misalnya.

Software menawarkan kemudahan, sementara perhitungan manual menawarkan step step by step calculation, dua duanya pada prinsipnya dapat dipakai dan memenuhi kaidah ilmiah.



CCPS-CPQRA = Guidelines for Chemical Process Quantitative Risk Analysis, CCPS-AIChE, 2000, New York.

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD BUKU: THE TRUTH IS OUT THERE KARYA CAHYO HARDO

  Buku ini adalah kumpulan kisah pengalaman seorang pekerja lapangan di bidang Migas Ditujukan untuk kawan-kawan para pekerja lapangan dan para sarjana teknik yang baru bertugas sebagai Insinyur Proses di lapangan. Pengantar Penulis Saya masih teringat ketika lulus dari jurusan Teknik Kimia dan langsung berhadapan dengan dunia nyata (pabrik minyak dan gas) dan tergagap-gagap dalam menghadapi problem di lapangan yang menuntut persyaratan dari seorang insinyur proses dalam memahami suatu permasalahan dengan cepat, dan terkadang butuh kecerdikan – yang sanggup menjembatani antara teori pendidikan tinggi dan dunia nyata (=dunia kerja). Semakin lama bekerja di front line operation – dalam hal troubleshooting – semakin memperkaya kita dalam memahami permasalahan-permasalahan proses berikutnya. Menurut hemat saya, masalah-masalah troubleshooting proses di lapangan seringkali adalah masalah yang sederhana, namun terkadang menjadi ruwet karena tidak tahu harus dari mana memulainya. Hal ters...

Leak Off Test

Prinsipnya LOT (leak off test) dilakukan untuk menentukan tekanan dimana formasi mulai rekah. Tujuannya: 1. Menentukan MASP (Max. Allowable Surface Pressure). Yaitu batasan max surface pressure yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 2. Dengan mengetahui MASP, berarti juga kita bisa mengetahui Max. mud weight yg boleh kita terapkan selama drilling operation, tanpa mengakibatkan formasi rekah (fracture). 3. Menentukan Kick Tolerance. Yaitu maximum kick size yg masih bisa kita tolerir untuk dihandle. Parameter ini nantinya juga berperan untuk menentukan depth casing shoe yang aman dari sudut pandang well control issue. 4. Mengecek kualitas sealing antara cement dengan casing Tanya - BGP HSESupv. BGP.HSESupv@petrochina Dear all Saat masih di rig dulu saya sering mendengar istilah leak off test. dimana step2nya kira kira sebagai berikut 1. Cementing Job 2. TSK ,masuk string dan bor kurang lebih 3 meter dibawah shoe. 3. dilakukan ...

Shutdown System

Apa yang membedakan antara PSD dan ESD? Secara umum keduanya berfungsi "membawa" sistem pemroses ke "keadaan yang lebih aman". Namun secara spesifik PSD lebih ditujukan kepada sebab sebab Process Specific seperti: Overpressure di bagian hilir kompressor, temperatur tinggi di heater untuk fuel gas, level yang terlau rendah di slug catcher, dst. Sementara ESD lebih ditujukan untuk menanggulangi dampak dari suatu kejadian yang sudah terjadi: misalnya gas yang telah bocor, kebakaran kecil di technical room, kebocoran minyak di pipeline, dst. Kedua jenis shutdown ini dapat pula dipicu oleh spurious trip atau gagalnya sistem shutdown tanpa sebab sebab yang diketahui dengan jelas. lebih rendah levelnya dari PSD ialah USD, atau Unit shutdown. Perlu dicamkan penamaan bisa berbeda beda antar company, misalnya ada yang menyebutnya sebagai ESD1, ESD2, ESD3 dan seterusnya, ada yang menyebutkannya sebagai ESD, PSD, USD dan seterusnya. Tidak penting, yang penting pahami betul fi...