Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2012

Centrifugal Pump in Parallel

Pada intinya, kalau memparalel pompa centrifugal, maka pressure pada titik  pertemuan kedua flow di discharge harus sama. Mengingat bahwa head centrifugal pump itu akan turun jika flowrate naik,  maka ketika diparalell, flow rate kedua pompa akan mencari titik  kesetimbangan pressure pada flow rate masing2 pompa. Jika terlalu besar beda pressurenya, maka yang pressurenya lebih besar  saja yang mengalir, sedangkan yang pressurenya lebih kecil tidak akan ada  aliran (atau alirannya kecil, yaitu ada pada posisi pressure yang sama  dengan yang satunya).. Selain itu, untuk suction pipe, kalau dicabang dari suction yang ada,  harus di-check NPSH available pada flow rate yang baru, dan bandingkan  dengan NPSH required pompa yang ada harus tetap lebih kecil dari NPSH  available pada flowrate yang lebih besar, kalau sebaliknya maka akan  terjadi kavitasi. Tentunya, jika pakai pipa yang sama, walaupun tida kavitasi, suction  pressure pada pump inlet akan lebih rendah dari sebelumnya. Akibatnya

Pile Tension Allowable

Di karenakan lattice column saya ada OH Crane dan bangunan berada di  dekat laut, transversal crane load dan wind load mengakibatkan tumpuan kolom berada dalam keadaan "tarik" (tension condition). Pondasi lagi di rencanakan menggunakan salah satu dari Spun Pile 300mm (bearing  capacity 73T) atau RC Pile 200mm (bearing capacity 45T), kondisi tanah  masih "baby" karena baru tahun lalu selesai reklamasi. Adakah di antara rekan-rekan pengalaman terhadap design pile in  tension?, Berapa yaa tension allowable untuk dimensi pile diatas? Saat ini saya masih "mengandai-andai", Kuat tarik beton hanya  menyumbang maksimum 10% dari kuat tekan rencana. Wire/strand/PC bar untuk prestress yieldnya mencapai 1500 Mpa, jumlahnya strand 6 berdiameter 7.4mm. Saya nggak punya referensi apakah pc bar ini boleh di jadikan starter bar untuk kondisi tarik. Apakah cut of pile mengakibatkan stressing loss pada pc bar? <--(nanya, soalnya nggak pernah belajar beton pra-tegang) Mo

Squareroot Flowmeter Calculation

Kapan kita menggunakan perhitungan squareroot dalam aplikasi sebuah flowmeter? Penggunaan sqrt dipakai pada saat kita mengukur flow rate, dimana sensing element kita menghasilkan besaran berupa DP. Apakah semua jenis DP transmitter harus menggunakan sqrt dalam transmitter ataupun control /PLC/DCS? Untuk orifice setahu saya iya, tapi salah satu aja, jika transmitter outputnya (DP) dikarakteristik sqrt, maka pada waktu assignment I/O nya dipakai linear, tapi kalau transmitternya dikarakateristik linear maka I/O nya yang sqrt, atau kalau keduanya linear bisa dilewatkan dulu ke blok CALCU untuk equation nya. untuk yang anubar atau pitot saya blm pernah, tapi kalau lihat equation nya sih kayaknya perlu sqrt, karena sensing element nya menghasilkan output berupa DP juga. Tanya - Andi Kurniawan Dear Rekans, Saya adalah graduate engineer yang baru memasuki dunia kerja. Saya mau bertanya mengenai penggunaan squareroot dalam flowmeter. Kapan kita menggunakan perhitungan squareroot dalam apl